Mohon tunggu...
Garda Santri
Garda Santri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gus Dur Memanusiakan Papua

12 Desember 2018   16:17 Diperbarui: 12 Desember 2018   17:05 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Papua kembali bergejolak. Ingatan tentang sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pun kembali membuncah. Gus Dur sosok yang mencintai Papua dan dicintai rakyat Papua hingga sekarang.

Selama ini 1 Desember diperingati sebagai hari ulang tahun kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Entah kebetulan atau tidak, Desember disebut sebagai Bulan Gus Dur. Sebab, Gus Dur meninggal bertepatan dengan bulan Desember.

Bicara Papua memang tidak pernah bisa dilepaskan dari sosok Gus Dur. Ia telah memberikan spirit kemanusiaan di tanah Papua dari segala bentuk diskriminasi, marjinalisasi, dan krisis di segala bidang. Papua membutuhkan sekaligus menyayangi Gus Dur.

Dalam tulisannya di SantriNews.com, Abdir Rahman menyebutkan bahwa ketika Gus Dur menjadi presiden, beliau mempersilakan bendera Bintang Kejora dikibarkan di tanah Papua pada peringatan 1 Desember.

Gus Dur menyebut bahwa bendera Bintang Kejora hanya sebuah umbul-umbul seperti yang ada ketika pertandingan sepak bola. Gus Dur pun meminta TNI tidak terlalu risau dengan pengibaran bendera tersebut, karena diantara bendera tersebut masih ada Sang Dwiwarna, sang saka merah putih yang berkibar tinggi di atas bendera Bintang Kejora.

Bahkan Gus Dur pernah mendamprat Wiranto yang menjabat Menko Polkam pada waktu itu gara-gara bendera OPM tersebut.

"Bapak Presiden, kami laporkan di Papua ada pengibaran bendera Bintang Kejora," ujar Wiranto saat melapor kepada presiden (Gus Dur).

Mendengar laporan tersebut, kemudian Gus Dur bertanya, "Apa masih ada bendera Merah Putihnya?"

"Ada hanya satu, tinggi," ujar Wiranto sigap.

Mendengar jawaban itu, Gus Dur kemudian menjawab, "Ya sudah, anggap saja Bintang Kejora itu umbul-umbul," ujar Gus Dur santai.

"Tapi Bapak Presiden, ini sangat berbahaya," sergah Wiranto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun