Desa Drajat, Lamongan -- Dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui pengolahan potensi lokal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan (UNISDA) mengadakan sosialisasi workshop bertema "Pembentukan UKM dan Pelatihan Pembuatan Sirup Sawo" Pada Kamis, 24 Juli 2025, bertempat di Balai Desa Drajat.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat. Workshop yang berlangsung dari jam 08:00 sampai 12:00 ini disambut antusias oleh warga, khususnya ibu-ibu pkk, pemuda ippu/ippnu, pemuda karang taruna, dan pelaku usaha mikro setempat.Â
Desa Drajat dikenal sebagai salah satu desa penghasil buah sawo di wilayah pesisir Lamongan. Sayangnya, hasil panen sering kali tidak seluruhnya terserap pasar karena keterbatasan pengolahan dan daya tahan buah. Hal inilah yang melatarbelakangi diadakannya pelatihan sirup sawo sebagai alternatif pengolahan buah agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan daya simpan yang lebih lama.
"Selama ini banyak buah sawo yang hanya dikonsumsi segar, padahal jika diolah menjadi sirup, potensi ekonominya sangat besar," ujar Ibu Siti Shoimah S.AB., M.AB. selaku DPL KKN Tematik UNISDA dan pemateri kegiatan.
Melihat potensi yang belum tergarap ini, program KKN menghadirkan pelatihan pembuatan sirup sawo sebagai alternatif pengolahan hasil pertanian desa. Produk olahan seperti sirup sawo diyakini memiliki nilai jual yang lebih tinggi, daya simpan lebih lama, serta berpotensi menjadi produk unggulan desa jika dikelola secara berkelanjutan.Â
"Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap masyarakat bisa mulai memproduksi olahan dari sawo dan sekaligus mengembangkan unit usaha kecil sebagai sumber penghasilan baru," ujar Ibu Siti Shoimah S.AB., M.AB. selaku DPL KKN Tematik UNISDA dan pemateri kegiatan.
Pemaparan Materi: Membangun UKM dari Nol
Sesi pemaparan materi disampaikan oleh Ibu Siti Shoimah, yang membahas langkah-langkah dasar pembentukan UKM, mulai dari pentingnya legalitas usaha (PIRT, NIB,Halal), pengelolaan keuangan sederhana, hingga strategi pemasaran berbasis digital. Peserta diberi pemahaman bahwa UKM bisa dimulai dari skala rumah tangga asalkan dikelola dengan niat dan strategi yang tepat. Kemudahan akses informasi serta bantuan teknologi seperti desain label, pemasaran online, dan foto produk menjadi modal awal yang bisa diakses masyarakat secara gratis melalui pendampingan mahasiswa.
