Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pengalaman Naik Bus Tanpa Sopir

3 September 2022   20:02 Diperbarui: 14 September 2022   22:06 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Info panduan naik Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)

"Navya ini sudah pernah kami operasikan dalam kondisi cuaca hujan deras. Dan terbukti, perangkat teknologi digital milik Navya tetap aman dan terlindung dari kebocoran dan air hujan. Ini berkat karet seal yang ada sangat rekat dan tidak bisa ditembus air," ungkap Feri.

Tuas putar pembuka pintu dalam keadaan darurat. (Foto: Gapey Sandy)
Tuas putar pembuka pintu dalam keadaan darurat. (Foto: Gapey Sandy)

Ketiga, Navya sangat memprioritaskan aspek keamanan dan kenyamanan penumpang. Kendaraan listrik berdimensi 4,7 meter x 2,1 meter ini terbilang "mini" untuk tongkrongan bus. Tapi kapasitas muatnya ternyata banyak juga, yaitu 15 penumpang. Rinciannya, 11 penumpang duduk dan 4 lainnya berdiri.

"Di dalam bus ada petugas operator dan security. Tugas operator hanya memastikan semua operasional sesuai dengan setting-an digital yang ditetapkan. Hanya saja, bila terjadi sesuatu kendala teknis, maka disiapkan juga console remote -- mirip stick pada PlayStation -- untuk melanjutkan pengoperasian Navya secara manual," jelas Feri.

Pintu untuk naik dan turun Navya bisa dikendalikan otomatis. Arah buka tutup kedua pintunya menyamping, sehingga memberi kesan lapang bagi penumpang untuk bergerak naik maupun turun. Security akan sigap memencet tombol buka atau tutup pintu, termasuk ada juga tuas rem darurat yang bisa digunakan bila terjadi keadaan darurat (emergency). Seat belt penumpang yang duduk tersedia, dengan posisi pemasangannya sama seperti sabuk pengaman di pesawat terbang.

Panel penyejuk udara di langit-langit atap Navya Arma. Juga ada pegangan tangan bagi penumpang berdiri. (Foto: Gapey Sandy)
Panel penyejuk udara di langit-langit atap Navya Arma. Juga ada pegangan tangan bagi penumpang berdiri. (Foto: Gapey Sandy)

Masih soal aspek keamanan. Di body luar Navya sisi kanan belakang, ada tuas putar warna merah yang dilengkapi kunci untuk digunakan sebagai upaya membuka pintu Naavya bila terjadi keadaan darurat.

Interior Navya sangat sederhana. Saat menaikinya, di langit-langit atap ada kompartemen air conditioner atau penyejuk udara. Ada juga layar monitor yang menayangkan sorotan CCTV dari berbagai arah. Sedangkan agak di pojok kanan ada semacam tablet untuk menginformasikan pengoperasian Navya, mulai dari kondisi keterisian baterai, daya terima sinyal untuk GPS, pantauan sensor LIDAR, rute awal dan akhir pengoperasian Navya dan lainnya.

Keempat, Navya dihadirkan untuk mewujudkan Bumi Serpong Damai (BSD) City menuju integrated smart digital city. Selaku pengembang BSD City, Sinar Mas Land bekerja sama dengan Mitsubishi Corporation menghadirkan Navya ini.

Terapkan protokol kesehatan sebelum naik Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)
Terapkan protokol kesehatan sebelum naik Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)

Detilnya, Mitsubishi Corporation berpatungan dengan Macnica Inc. yang berkantor pusat di Yokohama, Jepang. Usaha patungan dua raksasa pebisnis ini memanfaatkan dukungan dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA). Terutama, untuk melakukan proof-of-concept (PoC) self-driving pilot project di BSD City.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun