Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

#Art4All: Melawan Vandalisme dengan Gang Cantik Berseri

2 Agustus 2017   10:45 Diperbarui: 17 Agustus 2017   08:34 2738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut Gang Cantik Berseri di Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)

Bantuan dana dari Kecamatan, lanjutnya lagi, pernah diterimanya sekitar Rp 5 juta. Sedangkan hitung punya hitung, anggaran yang sudah dikeluarkan untuk mewujudkan Gang Cantik Berseri ini sudah mencapai kurang dari Rp 10 juta. Tentu saja, sumbangan sukarela dari warga cukup besar dalam memenuhi anggaran tersebut.

Sebelum Gang Cantik Berseri ini dibuat, imbuhnya, tembok-tembok yang ada di gang banyak sekali coret-coretan tangan jahil yang merusak pemandangan. "Sekarang, dengan adanya Gang Cantik Berseri sejak dari mulut gang, kondisinya sudah bersih, sehat, rapi dan indah. Pokoknya, 'CANTIK BERSERI'. Nah, lebih masuk ke dalam gang, tentu warga diharapkan untuk lebih menyesuaikan. Artinya, kalau mulut gang yang ada di depan lingkungannya sudah cantik berseri, tentu di area dalam gang juga tinggal mengikuti atau bahkan kondisinya harus lebih bagus lagi," ujar Nurdin sembari menambahkan bahwa warganya rutin melaksanakan kerja bakti setiap Minggu.

Gang Cantik Berseri di Jalan Cemara, Pamulang Barat, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Gang Cantik Berseri di Jalan Cemara, Pamulang Barat, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Dibuatkan halte di mulut Gang Cantik Berseri di Tegal Rotan, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Dibuatkan halte di mulut Gang Cantik Berseri di Tegal Rotan, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Stop Vandalisme dengan #Art4All

Menjamurnya pembuatan Gang Cantik Berseri di seantero Kota Tangsel, selain mampu melenyapkan vandalisme beserta jejak-jejak kerusakan lingkungannya, juga memunculkan bakat-bakat seni nan kreatif dari segenap warga. Dengan begitu, terjawablah pertanyaan yang penulis ajukan pada mukadimah tulisan ini. Jawaban ini sekaligus menguatkan apa yang pernah disampaikan maestro lukis Indonesia, Affandi, bahwa Art and life never part company (Seni dan kehidupan tak bisa dipisahkan).

Begitu juga dengan apa yang pernah dikatakan oleh pelukis kenamaan Vincent van Gogh, bahwa karya besar tidak dikerjakan oleh dorongan, tapi oleh rangkaian hal-hal kecil yang dibawa bersama-sama.

Perwujudan pembuatan Gang Cantik Berseri yang melalui tahap ide, lalu Seni dan Kreativitas, serta Karya Bersama demi Kehidupan yang lebih baik, adalah implementasi nyata dari apa yang pernah disampaikan Affandi juga van Gogh.

Andri Kurniawan, PR Manager Faber Castell. (Foto: Gapey Sandy)
Andri Kurniawan, PR Manager Faber Castell. (Foto: Gapey Sandy)
Bukan cuma itu, ide dan eksekusi kreatif pembuatan Gang Cantik Berseri ternyata sejalan dengan apa yang sejak beberapa tahun terakhir dikampanyekan Faber Castell, perusahaan alat tulis terbesar dan tertua di dunia yang sudah berusia lebih dari 250 tahun. Kampanye apa itu? PR Manager Faber Castell, Andri Kurniawan menyebut, kampanye yang diusung adalah Seni Untuk Semua atau #Art4All.

Menurut Andri, perkembangan abad terkini makin membuktikan, bahwa seni sangat berguna untuk menghadirkan pemikiran kritis, komunikatif dan kreatif. "Inilah yang dibutuhkan pada abad 21, bukan hanya sains dan lainnya saja. Seni menjadi salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Selain itu. faktor penentu berhasil atau tidaknya seseorang tidak hanya ditentukan dari keberhasilan akademis belaka. Tapi juga, dibutuhkan Life Skills, 21st Century Content, Core Subjects, Learning & Thinking Skills, hingga ICT Literacy," urainya.

Andri mengutip sebuah hasil survei yang dilakukan IBM terhadap 1.500 CEO dari 60 negara yang berasal dari 33 sektor industri. "Ternyata, kesimpulan survei tersebut adalah, kreativitas merupakan kunci nomor satu guna membawa seseorang menggapai tahap sukses dalam bisnis," ujarnya.

Pengerjaan Gang Cantik Berseri di salah satu gang dekat Kantor Kelurahan Serua, Ciputat, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Pengerjaan Gang Cantik Berseri di salah satu gang dekat Kantor Kelurahan Serua, Ciputat, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Pengerjaan Gang Cantik Berseri di salah satu Gang H Amat, Jalan Raya Ciater, Serpong. (Foto: Gapey Sandy)
Pengerjaan Gang Cantik Berseri di salah satu Gang H Amat, Jalan Raya Ciater, Serpong. (Foto: Gapey Sandy)
Hasil studi serupa pernah pula disimpulkan oleh Donald Mac Kinnon (1962) dari University of California. Menurut Mac Kinnon, orang-orang kreatif lebih intuitif daripada orang-orang yang nonkreatif. Mereka lebih bersandar pada perasaan, filsafat, mimpi dan fantasi. Selain, lebih terbuka terhadap pengalaman, rasa humor yang lebih berkembang, dan secara umum bersifat seperti anak-anak --- yang selalu penuh rasa ingin tahu --- dalam melihat dunia.

Walter Elias Disney atau lebih dikenal dengan Walt Disney, animator, sutradara asal Chicago, Amerika Serikat pernah menyampaikan salah satu resep suksesnya dalam mencipta karya seni kaya kreasi. Pencipta karakter Mickey Mouse ini bilang, "tidak ada pojok didalam pikiran". Artinya, setiap individu memiliki potensi untuk berpikir kreatif dan mengembangkan terobosan ide-ide.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun