Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Duo Srikandi Pelestari Situ Tujuh Muara

4 Juni 2016   23:35 Diperbarui: 12 Juni 2016   05:54 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadir walau sejenak, Kepala BLHD Tangsel, Rahmat Salam (nomor tiga dari kanan). (Foto: Gapey Sandy)

Tanpa mengecilkan peran dan aksi nyata elemen lain, Opsih Situ Tujuh Muara sebenarnya sudah menjadi agenda rutin GANESPA. Maklum, OKP ini memang punya sekretariat di bantaran situ, persisnya di Jalan Witana Harja, Pamulang. Selain menjadi penjaga kelestarian situ, GANESPA tercatat pernah memprotes aksi penimbunan lahan situ oleh pihak pengembang. Aksi demo yang dilakukan waktu itu sempat dialamatkan ke Kantor Pemkot Tangsel.

Tapi, Opsih kali ini cukup membuktikan kekompakan berbagai elemen. Maklum, dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada setiap 5 Juni. Tema yang diangkat pada Opsih kali ini pun cukup sederhana: “Lestarikan Situ Sebagai Sumber Kehidupan”.

Di lapangan, Kepala BLHD Tangsel, Rahmat Salam kepada penulis mengatakan, masalah lingkungan hidup yang paling utama dihadapi Tangsel adalah kemacetan lalu-lintas dan polusi udara.

“Sedangkan untuk kondisi situ-situ yang ada di Tangsel, kualitas airnya semakin hari semakin membaik. Antara lain, karena pihak Pusat juga ikut turun tangan menanganinya. Kalaupun masih ada yang berani membuang sampah dan limbah ke situ, akan kami tangkap dan beri sanksi. Untuk kasus penimbunan sebagian lahan Situ Tujuh Muara yang dilakukan pengembang di lokasi Kompleks Vila Pamulang, saat ini sedang berlangsung proses penyelesaian melalui jalur hukum. Pemkot Tangsel menyerahkan kepada pihak pengacara Negara, untuk memproses persidangan tersebut. Hasil perkembangannya, masih terus kami kumpulkan fakta dan datanya,” jelas Rahmat yang hanya sebentar berada di lokasi Opsih.

Kepala BPBD Tangsel, Uci Sanusi ikut terjun langsung dalam Opsih. (Foto: Gapey Sandy)
Kepala BPBD Tangsel, Uci Sanusi ikut terjun langsung dalam Opsih. (Foto: Gapey Sandy)
Reihan, Koordinator Moonpala atau Muncul Serpong Pecinta Alam dari SMAN 2 Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Reihan, Koordinator Moonpala atau Muncul Serpong Pecinta Alam dari SMAN 2 Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Pelajar dari SMAN 2 Tangsel ikut andil dalam Opsih. (Foto: Gapey Sandy)
Pelajar dari SMAN 2 Tangsel ikut andil dalam Opsih. (Foto: Gapey Sandy)
Hal senada disampaikan Kepala BPBD Tangsel, Uci Sanusi. Ketika ditodong wawancara, Uci menjelaskan, kasus penyempitan lahan Situ Tujuh Muara memang tidak bisa disangkal. Tapi seiring berjalannya waktu, pelanggaran hukum seperti reklamasi lahan situ sudah dapat dihentikan.

Khusus untuk Opsih kali ini, Uci menyesalkan bahwa pihaknya belum dapat menghadirkan solusi bagaimana mengolah limbah tanaman eceng gondok ini. “Padahal, kita banyak memperoleh informasi, eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai karya kerajinan tangan yang bernilai tinggi. Sayang sekali, kami belum bertemu dengan pengrajin yang dapat memanfaatkan limbah eceng gondok sebanyak ini,” keluhnya.

Ya, aksi nyata memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni, di Tangsel cukup positif. Kepedulian semua pihak untuk bersama menjaga kelestarian lingkungan hidup, terutama situ-situ yang ada di Tangsel, harus terus digelorakan. Termasuk, pada Minggu pagi, 5 Juni 2016 ini, Ikatan Remaja Masjid Ar-Rahmah (IRMA) di Rempoa, Tangsel, juga akan turun tangan melakukan aksi bersih di Situ Gintung, Ciputat Timur.

Relawan ASP atau Aksi Semangat Peduli juga turut dalam aksi nyata Opsih. (Foto: Gapey Sandy)
Relawan ASP atau Aksi Semangat Peduli juga turut dalam aksi nyata Opsih. (Foto: Gapey Sandy)
Sedikit demi sedikit eceng gondok dinaikkan ke darat dan dikumpulkan. (Foto: Gapey Sandy)
Sedikit demi sedikit eceng gondok dinaikkan ke darat dan dikumpulkan. (Foto: Gapey Sandy)
Hilir mudih perahu karet mengangkat dan mengangkut eceng gondok berikut sampah di Situ Tujuh Muara. (Foto: Gapey Sandy)
Hilir mudih perahu karet mengangkat dan mengangkut eceng gondok berikut sampah di Situ Tujuh Muara. (Foto: Gapey Sandy)
“Selain untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, aksi bersih di Situ Gintung juga dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Kami akan mengingatkan kepada masyarakat, khususnya pengunjung Situ Gintung, untuk menjaga kesopanan dan etika moral selama melakukan rekreasi di sekitaran Situ Gintung --- yang kini namanya sudah diubah menjadi Bendungan Gintung,” ujar Suheri Wiguna selaku koordinator IRMA.

Timbunan eceng gondok yang berhasil dikumpulkan. (Foto: Gapey Sandy)
Timbunan eceng gondok yang berhasil dikumpulkan. (Foto: Gapey Sandy)
Mobil angkut DKPP terus bolak-balik membuang eceng gondok dan sampah dari Situ Tujuh Muara. (Foto: Gapey Sandy)
Mobil angkut DKPP terus bolak-balik membuang eceng gondok dan sampah dari Situ Tujuh Muara. (Foto: Gapey Sandy)
Menjelang jam 11.30 wib kondisi Situ Tujuh Muara sudah mulai bersih dari sampah dan eceng gondok. (Foto: Gapey Sandy)
Menjelang jam 11.30 wib kondisi Situ Tujuh Muara sudah mulai bersih dari sampah dan eceng gondok. (Foto: Gapey Sandy)
Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2016.

Lihat videonya berikut ini:  Video#1 , Video#2 , Video#3

* * * * * * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun