Mohon tunggu...
Gan Pradana
Gan Pradana Mohon Tunggu... Dosen - Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Saya orang Indonesia yang mencoba menjadi warga negara yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanya Jawab Imajiner Sidang MKD (1)

4 Desember 2015   15:06 Diperbarui: 4 Desember 2015   15:06 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

AKM: Saya percaya dengan apa yang Saudara sampaikan. Pimpinan kami Bapak Setya Novanto memang tidak sanaif seperti yang ramai diberitakan dengan sebutan “papa minta saham” itu. Beliau orangnya baik, jujur dan bertanggung jawab. Beliau tidak rakus. Beliau pantas diteladani. Dia pengusaha yang punya integritas.

Saya minta lagi ketegasan dari Saudara, Bapak Setya Novanto tidak minta-minta saham, kan ke Freeport? Mohon Saudara Muhammad Riza Chlalid jawab dengan jujur.

MRC: (dia mikir lagi beberapa saat). Benar yang mulia. Pak Novanto tidak minta saham.

AKM: Baik, cukup. Terimakasih atas jawaban Saudara.

GILIRAN RIDWAN BAE (RB) DIBERI KESEMPATAN BERTANYA.

RB: Seperti Yang Mulia Bapak Muzakir tadi, saya juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada Saudara Muhammad Riza Chalid yang akhirnya datang untuk didengar kesaksiannya dalam sidang mulia ini, padahal kami tahu, Saudara sangat sibuk mengurus negara ini melalui kiprah Saudara di dunia perminyakan.


Sejak kapan Saudara mengenal Yang Mulia Bapak Setya Novanto dan apa kelebihan Beliau?

MRC: Saya sudah lama mengenal Bapak Novanto. Tapi, persisnya saya lupa yang mulia. Saya akhirnya berteman dengannya, sebab seperti apa yang pernah dikatakan pengusaha Soedwikatmono, bahwa di Indonesia hanya ada pengusaha hebat dan pandai melobi, yaitu Djoko Tanjdra dan Setya Novanto. Saya jadi ingin tahu siapa sebenarnya Pak Novanto. Dalam sebuah kesempatan akhirnya saya berkenalan dengan Beliau.

Saya percaya bahwa dalam upaya membantu negara berkaitan dengan kekayaan yang ada di bumi Papua yang selama ini dikelola Freeport, Pak Novanto adalah orang yang cocok. Dia seorang pengusaha yang kebetulan mendapat kepercayaan rakyat menjadi anggota DPR dan dipercaya pula oleh rakyat untuk duduk sebagai Ketua DPR. Sungguh, ini sangat membanggakan tidak saja bagi rakyat NTT yang memilihnya, tapi juga rakyat Indonesia.

RB: Rekaman pembicaraan yang beredar di masyarakat memang mengejutkan dan pelakunya yang menyebarluaskan harus dihukum. Terhadap rekaman itu, Yang Mulia Bapak Setya Novanto telah memberikan penjelasan kepada pers bahwa dia tidak mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden. Alasannya, Presiden dan Wapres adalah simbol negara. Apakah Saudara setuju dengan apa yang disampaikan Yang Mulia Bapak Setya Novanto?

MRC: Betul yang mulia, saya setuju dengan apa yang disampaikan Bapak Novanto. Kami tidak mungkin menjual negara. Presiden dan Wapres adalah simbol negara. Kami akan tetap jaga simbol-simbol negara itu. Sekali lagi Pak Novanto tidak senaif seperti yang dituduhkan kepadanya selama ini. Itu fitnah! Saya heran mengapa pejabat macam Sudirman Said terpengaruh dengan konspirasi jahat untuk menjatuhkan kami dan kemudian mengadukan ke MKD yang mulia ini. Padahal dia seorang menteri. Saya tidak habis pikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun