Mohon tunggu...
Gannes Citraning Sidomukti
Gannes Citraning Sidomukti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - University of Indonesia

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Science

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Biologi Laut: Penolakan Penyu Hijau Betina terhadap Penyu Hijau Jantan pada Masa Reproduksi (Chelonia mydas)

25 November 2019   08:14 Diperbarui: 25 November 2019   10:55 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fig. 1. (A) Posisi “penolakan” dari betina terhadap jantan. (B) Jantan di posisi kanan tidak menerima penolakan dari betina di posisi kiri.

Ritual Percumbuan

Betina menentukan sepenuhnya kapan perkawinan akan terjadi, karena jantan akan selalu agresif secara seksual selama musim kawin, selalu berkeliaran di lepas pantai dan laguna, serta menyerang objek-objek berukuran besar di perairan. Betina tidak selalu dapat menerima jantan, sehingga mereka mengembangkan sejumlah mekanisme untuk menghindari kopulasi. Betina yang tidak ingin kawin akan berenang atau berbaring diam dengan kaki belakang dilipat ke belakang.

Betina yang berada diluar "wilayah khusus betina" akan segera didatangi oleh seekor jantan, dan jantan akan segera menaiki tubuh betina apabila diperbolehkan. Jika tidak, betina akan berenang cepat menjauhi jantan, tetapi jika diikuti maka betina akan bergerak memutar agar berhadapan dengan jantan. Karena jantan memilih untuk mendekati betina dari belakang, maka jantan akan berenang memutari putaran betina, sehingga keduanya menghasilkan jalur berbentuk elips di air.

Betina tidak ragu-ragu untuk menggigit kepala atau leher jantan jika ia berada terlalu dekat seperti pada Fig. 1A, sehingga menyebabkan jantan tua memiliki banyak luka selain dari perselisihan dengan jantan lainnya. Jika penolakannya telah selesai, betina akan melakukan posisi "penolakan" vertikal, yang hampir selalu mengakhiri ritual percumbuan. Jika betina berada di perairan yang terlalu dangkal untuk posisi tersebut, betina akan mendamparkan diri di pantai.

Jantan umumnya tidak akan mengikuti, dan jantan yang telah menunggangi betina namun belum melakukan penetrasi akan memilih untuk melepaskan diri daripada ikut terbawa ke darat. Jantan yang telah melakukan penetrasi akan tetap berada di punggung betina, sekalipun terbawa ke darat.

Sebagaimana dijelaskan di atas, betina yang tidak ingin kawin dapat menggigit jantan yang mendekat dan menyebabkan luka serius. Tetapi biasanya gigitan memegang peranan dalam ritual percumbuan, dimana jantan akan menggigit lembut leher betina, mencubit kulit dengan lembut dan melepaskannya. Jenis gigitan seperti ini ditunjukkan pada Fig. 1B. Betina terkadang akan merespon dengan gigitan yang tidak agresif, dan peristiwa saling gigit ini biasanya akan berujung ke perkawinan.

Betina yang tidak ingin kawin akan menolak jantan yang mendekat dengan melakukan posisi "penolakan". Saat jantan berenang dibelakangnya, betina akan memutar agar berhadapan dengannya dan melakukan posisi vertikal dengan plastron menghadap jantan, dengan semua kaki dilebarkan yang ditunjukkan pada Fig. 1A.

Jantan yang diperlakukan seperti ini biasanya akan pergi meninggalkan betina tersebut. Penerimaan tanda penolakan ini sepertinya berkaitan dengan ketersediaan betina, dan jantan yang telah menerima penolakan kadang akan kembali lagi setelah mengelilingi laguna dan tidak menemukan betina yang mau menerima atau betina lainnya telah kawin. 


Masa Kawin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun