Mohon tunggu...
Ganjar Mutaqin
Ganjar Mutaqin Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

Seorang yang ingin menjadi pembaca yang baik

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Peluang Industri Penyiaran di Era TV Digital

19 Agustus 2021   21:00 Diperbarui: 19 Agustus 2021   21:03 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Proses migrasi dari TV (televisi) analog ke TV digital sedang berlangsung saat ini di semua daerah, atau yang disebut Analog Switch Off (ASO). Rencana ini memang sudah berlangsung lama diprogramkan oleh pemerintah, yaitu sejak tahun 2007.

Pengenalan migrasi ke TV digital memang tidak mudah, dan pasti membutuhkan waktu yang lama. Pasalnya, perubahan ini termasuk program yang—dapat dikatakan—fundamental. Karena masyarakat yang sudah secara lama mengutak-atik antena TV di genteng rumah, harus mengubahnya dengan layanan TV digital.

Namun, saat ini pengenalan migrasi ke TV digital dapat terbilang sukses. Sehingga berdasarkan informasi saat ini, siaran analog tahap satu akan dihentikan per tanggal 17 Agustus 2022, dan semua layanan TV analog akan dihentikan per tanggal 2 November 2022.

Pada dasarnya, migrasi ini merupakan sebuah kemajuan yang harus dilakukan oleh negara. Karena, saat ini—di mana teknologi semakin maju—kita akan memasuki era digital, di mana semuanya akan serba digital.

Melihat dari segi keunggulan pun, TV digital ini sangatlah unggul. Kita tidak akan lagi melihat TV kita dipenuhi dengan semut (samar-samar), sehingga kita harus mengangkat tingi antena agar kualitas gambarnya jelas. Karena dengan TV digital kita akan mendapatkan kualitas gambar yang jernih dan jelas.

Begitupun dengan suara yang dihasilkan, pastinya akan lebih jelas dibandingkan dengan TV analog. Keunggulan tersebut sebenarnya sudah diketahui banyak orang, karena sosialisasi mengenai migrasi ini lebih banyak membicarakan bagaimana kualitas gambar dan suara yang dihasilkan oleh TV digital.

Selain kualitas gambar dan suara yang lebih unggul, TV digital juga mampu untuk mengefisiensikan spektrum frekuensi. Simpelnya, jika dahulu menggunakan TV analog satu kanal hanya dapat menampilkan satu program, maka dengan menggunakan TV digital satu kanal frekuensi dapat memuat beberapa program.

Jika satu kanal frekuensi dapat memuat beberapa program, maka ini dapat menjadi peluang bagi industri penyiaran dan kreatif. Peluang ini tentunya harus dimanfaatkan guna mengembalikan kepercayaan penonton terhadap siaran TV ke depannya.

Dalam beberapa riset penonton TV yang penulis temukan, masyarakat sangat tidak puas dengan siaran TV saat ini. Angka yang didapat pun lumayan tinggi, berkisar antara 57% sampai 67%. Mereka yang tidak puas ini menilai beberapa program TV yang ada sangat tidak mendidik, tidak masuk akal, penuh dengan kontroversi, dan tidak bermutu.

Ketidakpuasan tersebut tentunya harus menjadi pukulan keras bagi industri penyiaran dan kreatif. Ditambah, masyarakat sekarang lebih banyak menonton siaran-siaran streaming, baik melalui Youtube atau program lainnya yang dinilai masyarakat lebih baik dan tidak monoton.

Sekali lagi penulis katakan bahwa ini merupakan momentum yang tepat untuk memajukan kembali industri penyiaran dan kreatif. Dengan TV digital yang dapat memuat beberapa program dalam satu waktu, tentu akan banyak ide kreatif yang muncul untuk memunculkan program ataupun konten yang dapat dijadikan pilihan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun