Mohon tunggu...
Ganies esa
Ganies esa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa ilmu komunikasi Stahn mpu kuturan singaraja

-Collage student -Youtuber -banyuwangi, jawa timur, indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Perbedaan Buzzer dan Influencer

31 Januari 2021   22:09 Diperbarui: 31 Januari 2021   22:30 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seiring berkembangnya teknologi aktivitas kampanye tidak lagi berjalan secara konvesional. Saat ini marak sekali dengan adanya kampanye digital dengan berbagai kepentingan mulai dari bisnis sampai politik. Dalam dunia digital marketing, keberadaan buzzer dan influencer sangat dibutuhkan oleh sebuah brand.

Buzzer dan influencer muncul dari teknik pemasaran yang disebut buzz marketing dan influencer marketing. Keduanya memiliki fungsi yang sekilas hampir sama, itulah mengapa banyak orang yang masih kesulitan untuk membedakan antara buzzer dan influencer.

Apa perbedaan dari buzzer dan influencer ?

Secara pengertian Buzzer berasal dari kata buzz yang berarti berdengung, dengungan, desas desus, atau rumor. Berdasar definisi tersebut dapat dimengerti bahwa Buzzer berfungsi untuk mengkampanyekan suatu kepentingan atau informasi secara berulang - ulang untuk mencapai jangkauan publik yang luas.

Sementara influencer berasal dari kata influence yang berarti mempengaruhi. Dalam hal ini influencer lebih kepada sesosok figur yang memiliki kemampuan mempengaruhi publik.

Untuk membedakan buzzer dan influencer ada 3 hal yang dapat dilihat :

1.Jumlah follower
 Dilihat dari jumlah followernya, Buzzer tidak memiliki banyak follower karena meraka pada umumnya bekerja secara Tim. Untuk mencapai jangkauan yang luas meraka berusaha dengan menayangkan atau memframing dengan konten yang berulang - ulang. Sedangkan influencer memiliki jumlah follower yang cenderung banyak. Influencer berusaha mempengaruhi orang yang mengikutinya.

2.Engagement Rate
Engagement rate pada buzzer biasanya lebih minim akses dan tanggapan publik karena mereka sengaja memframing informasi yang berulang - ulang. Sedangkan engagement rate pada influencer lebih tinggi karena publik sekarang lebih suka pola komunikasi personal artinya nitizen lebih memperhatikan siapa yang bicara dari pada apa yang dibicarakan. Contoh nyata adalah selebgram Anya geraldine yang engagement rate instagramnya selalu tinggi padahal secara konten biasa saja.

3.Indikator keberhasilan
Suatu buzzer dikatakan berhasil ketika dia mampu membuat sauatu konten yang diposting menjadi viral atau trending. Sedangkan influencer indikator keberhasilanya adalah ketika pengikutnya mau melakukan apa yang di sampaikan oleh influencer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun