Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

"Supremasi Hukum", Lingkaran Setan Penyebab Bangsa Susah Kaya

2 Maret 2024   11:49 Diperbarui: 8 Maret 2024   12:06 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak terhadap Peluang Bisnis dan Investasi

Ketidakpastian hukum secara langsung berpengaruh terhadap peluang bisnis dan investasi. Biaya transaksi yang tinggi dan risiko yang tidak dapat diprediksi menurunkan daya tarik sebuah negara sebagai destinasi investasi.

Akibatnya, peluang untuk penciptaan lapangan kerja baru menjadi terbatas, menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pengaruh terhadap Pengangguran dan Stabilitas Sosial

Kurangnya investasi berarti lebih sedikit kesempatan kerja, yang berujung pada tingkat pengangguran yang tinggi.

Pengangguran yang berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, termasuk kemiskinan, ketidaksetaraan, dan ketidakstabilan sosial.

Ini menciptakan lingkungan yang subur bagi ketidakpuasan dan konflik, menggerogoti dasar-dasar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga negara.

Menurunnya Moral Bangsa

Pengangguran dan ketidakadilan sosial yang berkelanjutan dapat merusak moral bangsa. Rasa keadilan yang terkikis memperlemah ikatan sosial dan mengurangi kepercayaan pada nilai-nilai bersama.

Dalam kondisi ini, korupsi bisa dilihat sebagai jalur keluar yang pragmatis, memperburuk lagi kondisi supremasi hukum yang sudah lemah.

Siklus Lingkaran Setan: Dari Supremasi Hukum kembali ke Titik Awal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun