Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

"Sekkusu Shinai Shokogun", Fenomena Sindrom Menghindari Menikah di Jepang

13 Februari 2024   21:02 Diperbarui: 17 Februari 2024   15:40 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, menurunnya angka pernikahan juga dapat berdampak pada ekonomi Jepang, karena pernikahan dan keluarga yang stabil dianggap sebagai faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi. Ini juga dapat memengaruhi struktur keluarga tradisional dan norma-norma budaya yang telah lama ada di Jepang.

Strategi Menghadapi Fenomena Menunda Menikah

Dalam menghadapi fenomena menunda menikah, terutama yang terjadi di negara maju seperti Jepang, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mendasarinya serta strategi yang tepat untuk mengatasi dampak negatifnya. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan:

1. Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan tentang pentingnya pernikahan dan keluarga yang stabil dapat dimulai sejak dini, baik di sekolah maupun dalam keluarga. Hal ini dapat membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap pernikahan dan mengurangi tekanan sosial terkait menunda menikah.

2. Dukungan Kebijakan Pemerintah

Pemerintah dapat memberikan insentif dan dukungan kebijakan bagi pasangan muda yang ingin menikah, seperti program bantuan perumahan atau insentif pajak. Langkah ini dapat membantu mengurangi beban finansial yang seringkali menjadi hambatan dalam memutuskan untuk menikah.

3. Promosi Gaya Hidup Sehat dan Bahagia

Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa kebahagiaan dan keberhasilan tidak selalu terkait dengan status pernikahan. Promosi gaya hidup sehat dan bahagia tanpa bergantung pada status pernikahan dapat membantu mengubah paradigma masyarakat tentang pentingnya menikah.

4. Pembangunan Infrastruktur Sosial

Pembangunan infrastruktur sosial yang mendukung keluarga, seperti taman kanak-kanak yang terjangkau dan sistem perawatan anak yang baik, dapat membantu mengurangi beban bagi pasangan muda yang ingin menikah dan memiliki anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun