Meskipun masih dalam tahap eksperimental, teknik ini menunjukkan hasil positif dalam beberapa kasus.
Apakah Lebih Mengerikan dibandingkan dengan COVID-19
Perbandingan tingkat bahaya penularan dan kematian antara rabies dan COVID-19 perlu diperhatikan dengan hati-hati.Â
Meskipun rabies memiliki tingkat kematian yang hampir 100% jika tidak diobati, penularannya biasanya terjadi melalui gigitan hewan yang terinfeksi.Â
Di sisi lain, COVID-19 memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi melalui transmisi droplet dan aerosol, tetapi tingkat kematian yang lebih rendah.
Kesimpulan
Rabies tetap menjadi masalah serius dalam kesehatan masyarakat di berbagai negara.Â
Dalam upaya untuk mengatasi penyakit ini, pencegahan melalui vaksinasi hewan dan perlindungan diri setelah paparan sangat penting.Â
Pengobatan dan pengembangan teknik kedokteran juga terus ditingkatkan untuk memberikan harapan bagi mereka yang terinfeksi rabies.Â
Selain itu, perbandingan antara rabies dan COVID-19 membantu memahami karakteristik dan risiko masing-masing penyakit.
Referensi:
- World Health Organization (WHO)
- Jackson AC. Rabies: Scientific Basis of the Disease and Its Management. 3rd ed. Elsevier; 2013.
- Hemachudha T, Ugolini G, Wacharapluesadee S, et al. Human rabies: neuropathogenesis, diagnosis, and management. Lancet Neurol. 2013;12(5):498-513.
- Hemachudha T, Laothamatas J, Rupprecht CE. Human rabies: a disease of complex neuropathogenetic mechanisms and diagnostic challenges. Lancet Neurol. 2002;1(2):101-109.
- Willoughby RE Jr, Tieves KS, Hoffman GM, et al. Survival after treatment of rabies with induction of coma. N Engl J Med. 2005;352(24):2508-2514.