Mohon tunggu...
Gamma Haqqul Fikriawan
Gamma Haqqul Fikriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang belajar Oseanografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sadar Akan Pencemaran, Sadar akan Kesehatan! Tingkatkan Kewaspadaan dalam Konsumsi Kerang Hijau

11 Agustus 2022   13:10 Diperbarui: 11 Agustus 2022   13:33 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemayoran, Jakarta Pusat (03/08/22) -- Teluk Jakarta merupakan teluk dimana bermuaranya 13 sungai yang mengalir melewati kota Jakarta. Tidak sedikit dari 13 sungai tersebut membawakan limbah pencemar yang berasal dari industri maupun rumah tangga. 

Limbah tersebut akan terbuang ke perairan Teluk Jakarta dan menyebabkan pencemaran yang dapat mengganggu kandungan air yang akan berpengaruh ke biota laut, salah satunya yaitu kerang hijau. 

Menurut Cappenberg (2008) kerang hijau sendiri merupakan binatang lunak (Moluska) yang hidup dengan menempel pada benda keras seperti kayu, batuan pantai, dan bahkan perahu. Kerang hijau hidup dengan menyaring air laut selama 24 jam untuk mendapatkan makanan seperti fitoplankton, zooplankton dan makanan kecil organik lainnya. 

Dengan tercemarnya perairan Teluk Jakarta, maka kandungan yang berada di dalam kerang hijau tidak lagi hanya zat gizi yang berguna bagi tubuh tapi juga terdapat zat berbahaya, salah satunya adalah logam berat. 

Berdasarkan hasil penelitian dari Andayani et al., (2020) ditemukan sejumlah besar kandungan logam berat pada kerang hijau yang berasal dari Teluk Jakarta. Di antaranya adalah kandungan merkuri sebesar 11.7 mg/kg, timbal 29.4 mg/kg dan cadmium 0.42 mg/kg. 

Dari jumlah yang didapatkan tersebut ternyata telah melebihi baku mutu dari batas yang telah ditetapkan oleh kementrian lingkungan hidup. 


Dikarenakan terdapatnya bahaya yang mengancam kesehatan apabila mengkonsumsi kerang hijau, maka mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro memberikan penyuluhan terhadap ibu -- ibu PKK yang berada di RW 01 Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, DKI Jakarta pada tanggal 3 Agustus 2022 kemarin. 

Penyuluhan yang diberikan adalah himbauan untuk mengurangi konsumsi kerang hijau yang berasal dari daerah yang memiliki tingkat pencemaran tinggi seperti Teluk Jakarta.

Dokpri
Dokpri
 

Dengan adanya sosialisasi yang disampaikan oleh mahasiswa, harapan dari masyarakat adalah untuk dapat memanfaatkan pengetahuan tentang bahaya yang mengincar kesehatan apabila mengkonsumsi kerang hijau yang berasal dari teluk jakarta, 

dan dapat memilah tempat yang sudah menjalani protokol untuk mengurangi kandungan yang berbahaya bagi kesehatan serta pemerintah supaya dapat mengontrol kualitas dari kerang hijau yang dibudidayakan di perairan tercemar berat seperti Teluk Jakarta

Sedangkan, untuk evaluasi dari kegiatan sosialisasi ini, walaupun mahasiswa dan ibu - ibu PKK hanya bisa berbagi dan mendengarkan ilmu secara singkat dan padat dikarenakan adanya kesibukan dari para hadirin. Namun, mahasiswa memastikan dapat menyampaikan ilmu secara maksimal dan menghimbau kepada para ibu - ibu PKK untuk terus meningkatkan kewaspadaan dalam mengkonsumsi kerang hijau.

Referensi 

Andayani, A., Koesharyani, I., Fayumi, U., Rasidi, R., & Sugama, K. (2020). Akumulasi Logam Berat Pada Kerang Hijau di Perairan Pesisir Jawa. OLDI (Oseanologi dan Limnologi di Indonesia), 5(2), 135-144.

Cappenberg, H. A. (2008). Beberapa aspek biologi kerang hijau Perna viridis Linnaeus 1758. Oseana, 33(1), 33-40.

Penulis: Gamma Haqqul Fikriawan (Jurusan Oseanografi/Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/2019)

DPL: Nurhadi Bashit, S.T., M.Eng.

Lokasi: Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat

Tanggal Pelaksanaan: 3 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun