Bonus demografi adalah era yang sangat penting dan krusial dalam perjalanan bangsa Indonesia. Keuntungan paling utama dari bonus demografi adalah ketersediaan tenaga kerja usia produktif sebagai modal  utama dalam pembangunan. Hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan adalah kesehatan dan pendidikan sebagai prasyarat dari produktivitas. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya lapangan kerja. Namun, realitanya fakta menunjukkan angka pengangguran kita nomer 3 di ASEAN, yaitu sebesar 6,2%. Di era sekarang, pertumbuhan tekonologi digital harus mampu kita optimalkan untuk meminimalisir  pengangguran.
Di sisi lain, jumlah wirausaha di Indonesia masih sebanyak 1,65%, angka ini masih jauh dari cukup dan masih perlu ditingkatkan. Secara teoritis jumlah pengusaha di Indonesia diharapkan sebanyak 2%. Angka ini masih sangat rendah dibandingkan negara tetangga kita sebesar 7%. Sehingga pada puncak eranya nanti, penduduk muda akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi atau source of growth dan penggerak pertumbuhan ekonomi. Pada akhirnya, bonus demografi ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Namun, dalam hal ini bonus demografi bisa menjadi bencana demografi jika tidak dipersiapkan kedatangannya dengan baik. Hal yang paling fundamental adalah apakah negara kita mampu menyiapkan lapangan kerja untuk 70% penduduk usia produktif?
Dalam hal ini pemerintah harus responsif dalam mempersiapkan bonus demografi dan mengalokasikan APBD dalam upaya persiapan bonus demografi. Empat hal utama yang harus dilakukan pemerintah antara lain :
Melindungi penduduk yang sudah bekerja untuk dapat terus bekerja
Membuka lapangan kerja untuk angkatan kerja baru
Memfasilitasi penduduk yang sudah bekerja untuk memiliki produktivitas yang tinggi,
Menyiapkan angkata kerja baru agar kompetitif dan sesuai kebutuhan pasar.
Oleh karenanya, dalam rangka menyambut bonus demografi ini, bangsa kita harus memastikan adanya produktivitas pada era bonus demografi. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan kapasitas, penguatan kreativitas, dan peningkatan daya saing untuk memampukan kita mengoptimalisasi momentum bonus demografi. Hal tersebut harus dilakukan dengan memperbaiki pendidikan, kesehatan, dan melakukan penyediaan lapangan kerja di masyarakat. Dengan ini, saya optimis bahwa kita dapat mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI