Mohon tunggu...
Humaniora Artikel Utama

Bonus Demografi Vs Bencana Demografi

6 Maret 2018   08:40 Diperbarui: 10 April 2018   13:37 4576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Dependency ratio Indonesia dalam momentum bonus demografi (dok. pribadi)

Oleh : dr. Gamal Albisaid, M.Biomed

 

Perubahan struktur usia populasi suatu bangsa dapat mendorong pertumbuhan ekonominya dengan kuat, itulah bonus demografi. Bonus demografi adalah istilah yang sering digunakan di Indonesia dan Dividen Demografi yang lebih sering digunakan di dunia internasional. Menurut UNPF, Dividen Demografi adalah “the economic growth potential that can result from shifts in a population’s age structure, mainly when the share of the working-age population (15 to 64) is larger than the non-working-age share of the population (14 and younger, and 65 and older)”. Dalam pengertian lain, Dividen Demografi adalah “a boost in economic productivity that occurs when there are growing numbers of people in the workforce relative to the number of dependents. Dividen demografi ini adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi yang dimulai dengan perubahan struktur usia dari populasi negara dari angka kelahiran dan kematian tinggi ke rendah. Saat ini kita bangsa kita sedang menyambut kematangan dan keuntungan proporsi penduduk yang sering disebut “Bonus Demografi”. Dalam hal ini, pemerintah harus mampu menciptakan kondisi, iklim, dan kebijakan yang memastikan optimalisasi dari bonus demografi ini terlaksana secara efektif.

Diantara tahun 2020 hingga 2030 kita akan mengalami pergeseran dependency ratio menjadi 44% dimana perbandingan usia produktif dan non produktif akan menjadi 180 juta berbanding 85 juta. Tentu ini menjadi perubahan yang positif jika dibandingkan dengan dependency ratio kita pada tahun 2010 sebesar 51,31%. Jika kita melihat grafik tren rasio ketergantungan atau dependency ratio, penduduk Indonesia selalu menunjukkan penurunan rasio ketergantungan dari tahun 1971 hingga 2016. Bonus demografi diperkirakan oleh BPS akan mencapai puncaknya pada tahun 2025 sampai dengan 2030 dimana dependency ratio berada pada angka 70%. Jika  kita bandingkan dengan tahun 1971 dimana dependency ratio adalah 86,8%. Populasi berusia 15 hingga 64 tahun ini diperkirakan akan terus tumbuh hingga pertengahan abad. Sedangkan jumlah populasi 65 tahun ke atas akan meningkat selama seabad, sehingga sekitar 2060-2070 akan terjadi pertama kalinya di Indonesia populasi berusia 65 tahun lebih banyak dari populasi berusia dibawah 15 tahun.

Gambar 1. Dependency ratio Indonesia dalam momentum bonus demografi (dok. pribadi)
Gambar 1. Dependency ratio Indonesia dalam momentum bonus demografi (dok. pribadi)
Gambar 1. Dependency ratio Indonesia dalam momentum bonus demografi

Pada tahun 2016, dependency ratio kita menjadi 48,4% yang dapat diartikan sekitar 48 atau 49 orang berusia tidak produktif (anak-anak dibawah 16 tahun dan orang tua diatas 64 tahun) akan ditanggung atau ditopang oleh 100 orang usia produktif.

Gambar 2. Perbandingan kondisi demografi Indonesia pada tahun 2010 dengan Jepang pada tahun 1950 (dok. pribadi)
Gambar 2. Perbandingan kondisi demografi Indonesia pada tahun 2010 dengan Jepang pada tahun 1950 (dok. pribadi)
Gambar 2. Perbandingan kondisi demografi Indoensia 2010 dengan Jepang 1950

Kondisi kita tahun 2010 hampir sama dengan kondisi Jepang pada tahun 1950. Hal ini Nampak dari perbandingan usia 0 – 14 tahun sebanyak 35% di Jepang dan 27% di Indonesia, usia 15-64 tahun sebesar 59% di Jepang dan 67% di Indonesia, dan usia lebih dari 65 tahun sama - sama 6% untuk di Jepang dan di Indonesia. Apa yang terjadi dengan Jepang pada saat itu? Tatkala bonus demografi berakhir pada tahun 1970, Jepang tumbuh menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke 3 di dunia, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Gambar 3. PDB berbagai negara ketika berakhirnya bonus demografi (dok. pribadi)
Gambar 3. PDB berbagai negara ketika berakhirnya bonus demografi (dok. pribadi)
Gambar 3. Perkembangan berbagai negara dalam menikmati bonus demografi

Mari kita belajar dari pertumbuhan berbagai negara yang mengoptimalkan bonus demografi dengan peningkatan PDB yang siginifikan, antara lain :

Ketika bonus demografi berakhir di Jepang tahun 1970, Jepang mencapai PDB 17.475.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun