Mohon tunggu...
Galuh Ayu
Galuh Ayu Mohon Tunggu... lainnya -

seorang gadis biasa yang lebih suka dianggap biasa-biasa yang punya mimpi yang tidak biasa yang selalu berpikiran yang tidak biasa dan selalu mendengar orang berkata luar biasa namun selalu mengingat bahwa hanya DIA lah yg LUAR BIASA

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kado Terindahku adalah Ibu

21 Desember 2012   18:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:14 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1356118423658343923

[caption id="attachment_215901" align="aligncenter" width="300" caption="http://crazeemonkeyz.blogspot.com/2011/05/selamat-hari-ibu.html"][/caption]

Hari Ibu…

Yang terbersit pertama kali ketika mengingat hari Ibu seperti ini adalah kado. Kado ini bukanlah sembarang kado, kado di sini adalah kado dari Tuhan yang diberikan untukku. Kado itu masih bisa kulihat, kusapa, kurasa kehadirannya, dan juga kunikmati segala keunikan dan keindahannya. Dialah ibuku.

Sudah banyak orang yang mengungkapkan kekaguman pada sosok Ibu. Melalui kata-kata yang mereka sampaikan hingga terdengar begitu manja. Melalui alunan nada-nada merdu yang begitu melekat hingga ke jiwa. Melalui bunga, atau benda-benda tersayang yang begitu mengesankan. Melalui sentuhan sederhana yang begitu hangat. Atau melalui karya-karya yang mewakili suara hati yang terpendam.

Dan hari ini, aku ingin memberikan persembahan kecilku untuk ibuku...

Ibu..

Maaf, terkadang,kata ini masih tak terkendali

Sikap ini juga masih perlu diperbaiki

Tapi kini diri pun mulai mengerti…

Kerasnya perkataanmu, bukanlah untuk melukai melainkan menyayangi

Kerasnya sikapmu, bukanlah untuk menyakiti melainkan mencintai

Diri mengerti kesabaran yang sedang kau teladankan pada kami

Sebab kau selalu kembali untuk memeluk hati ini meski mungkin tersakiti

“Ada surga di telapak kakimu Betapa besar arti dirimu Buka pintu maafmu Saat kulukai hatimu”by Gita Gutawa.

Ibu…

Mengapa terkadang kau terdiam Membuatku selalu mencari dalam malam

Mencoba mengartikan kata yang masih terpendam

Hingga akhirnya nurani menemukan kilau pualam

Yang sengaja bersembunyi dalam kegigihan dan perjuangan yang begitu dalam

Dan ternyata semua kau lakukan demi jauhkan aku dari kelam dan suram


Meskipun itu kau harus tertatih menahan perih yang terus menghujam

“Ribuan kilo jalan yang kau tempuh Lewati rintang untuk aku anakmu Ibuku sayang masih terus berjalan Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah” by Iwan Fals Ibu… Tiap waktu kau selalu ada Dikala mereka pergi dan tidak menganggapku ada Tiap menit kau selalu memikirkan cara Dikala sulit menghampiri hidupku yang fana Kau selalu menanti kabar dan sapa Ketika kami seringkali lupa dan terlena pada dunia Kau selalu merindukan kehadiran nyata Ketika kami sibuk mengutamakan kehidupan di luar sana Kau tak pernah mengeluh merana Ketika kami tanpa sengaja menorehkan luka dan kecewa Kau tak pernah banyak meminta Ketika perhatian dan prioritas kami bukan dirimu yang utama Dan hingga kini tak ada satupun mampu membalas kasih sayangnya

“Kasih ibu, Kepada beta Tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi, Tak harap kembali, Bagai sang surya, menyinari dunia.” Cipt: SM Moecthar

Ibu…

Lalu apa yang bisa kuberikan padamu Sebongkah emas permata pun tak mampu menandingi kasihmu Ribuan kata-kata indah tak kan bisa menuntaskan arti cintamu Kau tahu, aku pun sama denganmu Yang tak terbiasa mengungkapkan kata cinta dengan merdu Bibir ini serasa kaku ketika mata kita beradu Namun ijinkan kali ini ku ungkap isi hatiku Melalui kata, malalui mata, melalui makna yang teristimewa hanya untukmu ibu… “Apa yang kuberikan untuk mamaUntuk mama tersayangTak kumiliki sesuatu berharga Untuk mama tercinta Hanya ini kunyanyikanSenandung dari hatku untuk mamaHanya sebuah lagu sederhana Lagu cintaku untuk mamaWalau tak dapat selalu ku ungkapkan Kata cintaku tuk mamaNamun dengarlah hatiku berkataSungguh kusayang padamu mama ” by Kenni

Selamat Hari Ibu semua...^^

Salam Senyum^^

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun