Nah sekarang kan tentu kondisinya berbeda walaupun secara jarak tempuh sudah terpenuhi, tetapi waktu tempuh bisa direkayasa dengan teknologi manusia. Naik pesawat bisa lebih cepat.Â
Ditambah lagi kondisi kereta sekarang sudah nyaman. Sejuk dan dingin ber-AC meskipun kelas ekonomi. Jadi berpuasa atau tidak dalam kondisi perjalanan mudik sangat dikembalikan pada keseriusan pemudik itu sendiri.Â
Kalau mau serius pasti kuat. Kecuali memang sakit dan jaraknya sangat jauh. Allah selalu memberikan kemudahan dalam beragama termasuk udzlur tidak berpuasa. Tetapi kalau tidak serius pasti akan tidak tahan dengan godaan yang datang saat perjalanan mudik. Kalaupun kelelahan sebenarnya kita bisa istirahat di beberapa rest area yang disediakan oleh polisi atau dishub. Jika sudah enakan, maka bisa dilanjutkan perjalanan.
Keinginan kita tetap kuat sampai rumah tanpa membatalkan puasa.  Mudik asyik dan puasa tetap jalan sampai sempurna 30 hari tanpa ada yang bolong-bolong. Sehingga di hari raya benar-benar plong tidak ada beban untuk mengganti puasa. Serta dapat berkumpul bersama keluarga  tercinta di kampung halaman.
Yk, 2 Juni 2019