Mohon tunggu...
Galant Mahkota
Galant Mahkota Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahsiswa

saya dipanggil Galant merupakan alumnus Universitas Andalas serta bangga menyebutkan diri sebagai kader HMI..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peta Gerakan Islam Radikal Kontemporer di Indonesia

18 November 2022   13:30 Diperbarui: 18 November 2022   13:30 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gerakan radikal sebenarnya terjadi di semua agama di dunia. Dalam setiap agama selalu terdapat kelompok minoritas yang militan, ekstrem, dan radikal. Dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), radikal diartikan sebagai "pemahaman secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip)" dan "maju dalam hal pola pikir atau tindakan".3 Dalam perspektif ilmu sosial, istilah radikal erat kaitannya dengan sikap atau posisi yang mendambakan perubahan dengan jalan menghancurkan secara total, dan menggantinya dengan sesuatu yang baru yang sama sekali berbeda.

Radikalisme merupakan respons terhadap kondisi yang sedang berlangsung. Respons tersebut muncul dalam bentuk evaluasi, penolakan, atau bahkan perlawanan. Masalah-masalah yang ditolak dapat berupa asumsi, ide, lembaga, atau nilai-nilai yang dapat bertanggung jawab terhadap keberlangsungan keadaan yang ditolak. Melakukan berbagai tindakan yang sangat keras, baik di dalam kehidupan sosial antar individu maupun kelompok, sehingga terbentuklah apa yang dinamakan kelompok Islam radikal.

Faktor pemicu munculnya kelompok radikal sangat terkait dengan isu-isu kemiskinan, kesenjangan sosial, ketidakadilan ekonomi dan politik. Perilaku elite politik yang tidak akomodatif terhadap kepentingan rakyat, dan mengabaikan kepentingan rakyat, menjadi tempat persemaian subur bagi berkembang biaknya kelompok radikalisme dan funadamentalisme dalam Islam.

Pada mulanya gerakan ini bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam serta mengajak kembali pada ajaran Al-Qur'an dan sunah Nabi, sebagaimana yang diamalkan oleh generasi umat Islam awal (salaf) . Namun, pada perkembangan selanjutnya, gerakan salafiyah tidak hanya menyentuh  dimensi purifikasi credo dan ritual, namun juga menyentuh dimensi intelekual dan politik.

Pada mulanya gerakan ini bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam serta mengajak kembali pada ajaran Al-Qur'an dan sunah Nabi, sebagaimana yang diamalkan oleh generasi umat Islam awal (salaf) . Namun, pada perkembangan selanjutnya , gerakan salafiyah tidak hanya menyentuh  dimensi purifikasi credo dan ritual, namun juga menyentuh dimensi intelekual dan politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun