Mohon tunggu...
Galang Fauzi Imam Prabowo
Galang Fauzi Imam Prabowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Singaperbangsa Karawang, Kelas 3A Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Singaperbangsa Karawang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Pers Soviet Totalitarian dan Negara-Negara yang Pernah/Sedang Menganutnya

7 November 2023   13:56 Diperbarui: 7 November 2023   14:10 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Pers Soviet Totalitarian Dan Negara -- Negara Yang Pernah/Sedang Menganutnya 

Sebelumnya kita pasti pernah mendengar tentang sebuah negara yang bernama Uni Soviet, sebuah negara yang ikut berpartisipasi dalam perang dunia ke dua. Namun apakah kalian pernah mendengar sebuah teori pers yang berasal dari negara ini? sebuah teori yang disebut sebagai Teori Soviet Totalitarian atau teori Soviet Komunis. Sesuai dengan namanya teori pers ini lahir di Uni Soviet yang kemudian berkembang hingga ke negara negara Eropa timur. Hal yang sama juga diperbuat oleh Adolf Hitler dengan Nazinya. berikut untuk penjelasan lebih mendetailnya

Sejarah Totalitarian

Konsep totalitarian ini sendiri muncul pada awal abad ke -- 20, di Eropa karena pada masa -- masa itu banyak pemerintahan yang sangat otoriter. Konsep ini pertama kali digunakan di Italia pada tahun 1923 oleh seorang pengacara dan teori politik asal italia yang bernama Giovanni Amendolla untuk menggambarkan pemerintahan Italia yang pada saat itu dipimpin oleh Benito Mussolini yang sangat otoriter dan mengontrol seluruh kehidupan masyarakat. Seperti pada era perang dunia kedua, negara -- negara seperti Jerman dan Uni Soviet adalah dua negara yang sangat otoriter pada masa itu, sehingga ketika perang kedua negara tersebut memerintahkan rakyatnya untuk berperang demi negara, oleh karena itu perang dunia ke -- 2 memakan banyak sekali korban entah dari warga sipil maupun tentara. Dikutip dari Kompas.com (19/07/2022) setidaknya ada lebih dari 60 juta korban jiwa baik tentara maupun warga sipil dari berbagai negara.  

Tidak hanya pada perang dunia ke -- 2, pada perang dingin atau bisa disebut juga dengan "perang urat syaraf" antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, kedua negara tersebut berusaha untuk menyebarkan pengaruh politiknya ke negara negara lain dan mencoba untuk menunjukkan kekuatan agar telihat menonjol dimata dunia sehingga Uni Soviet dan Amerika Serikat berseteru untuk menjadi sebuah negara yang paling kuat di dunia. Uni Soviet yang berusaha menyebarkan ideologi komunisnya agar banyak negara yang mengadopsi sistem pemerintahan komunis dan totalitarian seperti Uni Soviet. Sedangkan Amerika Serikat mencoba untuk menyebarkan pengaruh politik ke negara - negara lain dengan mencoba untuk menyebarkan ideologi liberal nya ke negara -- negara lain.

 

Pengertian Totalitarian dan Teori Soviet Totalitarian

Totalitarian adalah sebuah sistem pemerintahan dimana negara memegang kendali secara mutlak sehingga masyarakat dari sebuah negara yang menganut sistem ini tidak diperbolehkan untuk memiliki wewenang apapun. Kebanyakan negara yang menganut sistem ini adalah negara yang memiliki pemimpin diktator atau otokrat sehingga pemimpin negara tersebut memiliki kekuasaan absolut. Karena kekuasaan yang absolut tersebut pemerintah memiliki kendali penuh terhadap kehidupan masyarakatnya, sehingga banyak pelanggaran hak asasi manusia dan mengabaikan kebebasan umum. Namun totalitarian sendiri memiliki banyak jenisnya, seperti totalitarian komunis yang dianut oleh Uni Soviet, totalitarian fasis yang anut oleh Jerman pada masa kepemimpinan Adolf Hitler, totalitarian Modern seperti yang dianut oleh Korea Utara hingga saat ini, dan Totalitarianisme terkait dengan agama seperti yang dianut oleh Iran.

Teori Soviet Totalitarian merupakan teori yang didasari oleh falsafah pemikiran Leninisme, Marxisme, Stalinisme, dan pembauran pikiran pikiran hegel dengan pemikiran pemikiran Russia pada abad ke 19. Teori ini bertujuan untuk membantuk kesuksesan dan keberlangsungan sistem sosialis Soviet, oleh karena itu dalam teori ini media massa merupakan bagian integral negara dan juga menjadi alat pemerintah. Dalam teori Soviet totalitarian media massa dikontrol ketat oleh pemerintah dan harus tunduk kepada pemerintah. Oleh karena media massa sudah menjadi alat pemerintahan dan bagian integral negara, maka media massa dilarang untuk memberikan kritik terhadap tujuan dan kebijakan pemerintah. Media massa dalam teori Soviet Totalitarian hanya boleh digunakan oleh anggota partai yang setia dan Ortodoks (Siebert, Peterson dan Schramm dalam Severin & Tankard, 1992 : 286-290).

Ciri - Ciri Negara Yang Menganut Sistem Pers Totalirarian 

Ciri - ciri yang dapat ditemukan dalam negara yang menganut teori pers totalitarian seperti adanya kepemimpinan yang otoriter, sebuah negara yang dipimpin oleh pemimpin yang memiliki kekuasaan absolut atas seluruh aspek kehidupan masyarakat. Kedua adalah media harus mengikuti ideologi resmi dari negara yang menganut Teori Soviet Totalitarian. Ketiga, Dalam Teori Soviet Totalitarian kebebasan pers dan ekspresi itu dibatasi oleh negara. Keempat, Wartawan dan media massa diawasi dan diberi tekanan dari pemerintah. Kelima, negara yang menganut sistem ini adalah negara dengan sistem satu partai, kalaupun ada partai yang lain maka tetap saja yang akan mendominasi adalah partai yang memiliki kekuasaan. Keenam, negara -- negara yang menganut sistem ini adalah negara -- negara yang mengkultuskan pemimpin mereka sehingga pemimpin yang berkuasa memiliki citra bahwa ia adalah pemimpin yang tidak tergantikan dan tidak dapat di kritik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun