Mohon tunggu...
Gaizka Layyin Syafiiya
Gaizka Layyin Syafiiya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membuat artikel/jurnal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Erick Thohir akan Merger Tujuh BUMN Karya Menjadi Tiga Perusahaan

20 Maret 2024   20:23 Diperbarui: 20 Maret 2024   20:37 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri BUMN, Erick Thohir. Sumber Ilustrasi : ANTARA

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berencana untuk melakukan merger tujuh BUMN karya menjadi hanya tiga perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh Erick Thohir dalam sebuah Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI.

"Di BUMN Karya hari ini kita sudah konsolidasi dalam tahap proses merger 7 karya menjadi 3 perusahaan karya," Jakarta, Selasa (19/3/2024). 

Kabar ini pun menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, terutama di kalangan pengusaha dan ekonomi.

Adapun ketujuh perusahaan karya yang akan digabungkan adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero). Ketujuh BUMN tersebut akan digabungkan menjadi tiga perusahaan karya yang baru, yaitu PT Konstruksi Indonesia, PT Infrastruktur Indonesia, dan PT Agro Indonesia.

Menurut Erick Thohir, tujuan dari merger ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN karya. Dengan jumlah BUMN yang lebih sedikit, pemerintah dapat lebih fokus dalam mengelola dan mengembangkan perusahaan-perusahaan tersebut.

Erick mengungkapkan bahwa para pemegang saham telah membagi tujuh perusahaan menjadi tiga kelompok untuk fokus pada tugas masing-masing. Sebagai contoh, WIKA dan PTPP akan fokus pada pembangunan pelabuhan laut, bandara, perumahan, dan proyek konstruksi. 

"Wika (Wijaya Karya) dan PP (PT PP) tidak masuk ke tol road, tapi dia fokus ke seaport dan airport. Tapi tetap ke residential karena masuk ke aset yang tertinggal sebelumnya," kata Erick di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Selanjutnya, PP akan menjadi induk perusahaan untuk penggabungan dengan Wijaya Karya, bertujuan untuk memperkuat spesialisasi dan keahlian BUMN karya. Proses ini juga akan membuat kinerja BUMN menjadi lebih efisien.

Sedangkan Hutama Karya dan Waskita Karya akan fokus pada pengembangan jalan tol, jalan non-tol, dan pemukiman komersial. Sementara itu, Adhi Karya dan Nindya Karya akan fokus pada pembangunan infrastruktur rel dan proyek-proyek bangunan lainnya.

Tak hanya untuk BUMN karya, penggabungan juga akan dilalukan pada BUMN lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun