Mohon tunggu...
Gaits taufiqurrahman
Gaits taufiqurrahman Mohon Tunggu... Penulis - koneksionisme; teori dalam ilmu kognitif yang bertentangan dengan model proses informasi dalam fungsi mental

Manusia yang adiktif terhadap kebohongan-kebohongan dasar hukum alam /abiogenesis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orang tua mengeluh sang anak menjauh

18 Oktober 2020   12:32 Diperbarui: 3 November 2020   21:58 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "bunda,ayah aku takut jika suatu hari nanti akan benci terhadapmu,kenapa engkau selalu menyalahkan ku,aku hanya peri kecilmu yang malang menjadi sisa sisa korban visual apa yang kulihat"

 kehidupan saya masih belum terlalu antimainstream untuk menjadi seorang remaja,nakal saja tidak cukup untuk dibilang antimainstream,ngerokok aja saya ga berani,apalagi melakukan hal hal di luar nalar.

Malahan saya sangat anti sekali dengan keributan,lihatnya tegang dan lemas maka dari itu kita lihat dulu yu apa sih yang akan di bahas.

Kemarin-kemarin saya mengobrol dengan kerabat kerabat sohib saya,dan banyak keluhan yang mereka alami,termasuk saya hahaha, “bosen di rumah” “banyak masalah sama ortu” “serasa mau jadi anak rantau aja” parahnya ada yang bilang “broken home di rumah” .

Mungkin masih banyak lagi keluhan keluhan kalian di rumah ya, tapi bukannya semakin lama di rumah maka semakin dekat dengan keluarga? Pertanyaan yang di bulatkan besar.

Seharusnya anak menjadi dekat dengan orang tua dan keluarga,tapi ini menjadi berbalik arah,kenapa ya? Malah malah ada yang sampai depresi karna ayah bundanya sering cek cok.

Nah menurut psikolog (Patresia Kirnandita) dikarenakan toxic family(sikap anggota keluarga yang terasa seperti di cekik)  kenapa sih mereka itu selalu saja cekcok,masalah sedikit saja dipermasalahkan,apalagi yang besar. Dysfuncional atau kesalahan communication,komunikasi antara keluarga sangat menjadi kebutuhan setiap detiknya.

Dilansir dari science of people,

orang-orang “beracun” terlihat suka mengatur hidup orang,senang menciptakan drama untuk merusak suasana,entah karna cemburu terhadap sosial,berbagai jenis lingkungan lainnya.

Jadi biasanya wajar kalo seorang anak depresi karna melihat lingkungan toxic family,karna setiap keluarga memiliki permasalahan masing masing.

“nak,kamu tuh kerjaannya cuma main hp aja,kapan belajarnya” “kenapa kamu tuh ga bisa di andelin sih” “liat tuh si wulan,dia tuh rajin banget” “mamah tuh cape,setiap hari kerjaan sama mamah sendiri dikerjain,kamu mah ga bisa ngeluarin tenaga” “bisanya cuma makan,tidur,main” “sholat ketinggalan mulu,bergadang terus kerjaannya” “liat! Tugas kamu belum selesai” “anak pesantren tapi ko ga ada hasilnya,mana sholat aja masih bolong,ngaji jarang,setiap hari sama si dia mulu chatan” “fyp terus,kapan buka buku?” mungkin lebih banyak dari itu ya,omelan yang setiap hari di ulang ulang, MAMAH KU CEREWET, saking cerewetnya hampir aja mau pesen tiket kereta udah nyiapin koper buat jadi anak rantau, sekejam itu ya kita sama orang tua. Kenapa ya marah marah terus?padahal kita buka hp itu kan nugas,nugasnya di hp,kita juga pake headphone itu lagi dengerin vid materi, mamah selalu saja salah sangka,aku juga tadi nyapu,tapi mamahnya lagi keluar,nyuci piring juga udah,mamah nya ga liat, tadi juga aku buka buku,baca baca novel,aku shubuh tadiberjamaah,tapi mamah masih tidur,aku juga ga pacaran mah,chatan juga sama temen Deket aja kok,mamah jangan liat aku dari sampulnya aja.

Mungkin sebagian itu yang banyak terjadi di setiap anak sekarang

Dan mamah pun menjawab “kamu berani ya ngelawan,udah ga sopan sama orang tua,mamah sakit hati”

Nah kira kira bener ga sih?atau ada yang berbeda,kira kira kenapa sih bisa gitu?

Menurut psychology Ketty Murtiny, komunikasi sangatlah penting dalam membangun keluarga menjadi soft family atau keharmonisan keluarga,tanpa komunikasi,keluarga tidak akan terbangun,sangat penting membangun karakter positif terhadap anak.

Apalagi sekarang pandemi,anak hp mulu,orang tua ngiranya main game,padahal lagi belajar,maka dari itu komunikasi adalah problem nya,coba kalo si anak selalu bilang “ma aku mau ngerjain tugas tapi di hp,soalnya ada form” “ma aku tadi nyuci piring,nyapu,nanti malem aku mau nyeterika baju” pasti gabakal tuh ribut ribut.

Sebagian permasalahan rumah tangga dan anak menjadi korban**

“bun,aku ga kuat,bunda sama ayah selalu saja ribut,aku seperti di telantarkan,aku malu di sebut anak BH,aku mau pergi aja ya,semoga bunda bahagia sama ayah,jangan ribut ribut ya” inilah yang di tulis oleh sulung lahitani tentang korban BH

“bun,aku ga suka,bunda suka bicara "hebat ya kamu,udh bisa anggap bunda seperti pembantu” bun,inget ya,dia ga seperti itu,dia hanya bingung,jika dia ingin membantu tapi bunda seperti menolak “udah bunda aja,kamu main aja,bunda mah ga pernah di bantuin” mau bunda apa? Anak itu bisa membantu tapi,karna dia masih labil,jadi dia perlu di suruh dengan baik baik,setiap dan pintar pintar merayu,jangan menyepelekan hal kecil Bun,walaupun udah besar di suruh suruh namanya juga labil ,jadi wajar Bun harus sabar buat nyuruh anak...

Dilansir dari :LIPUTAN6.COM;, “tidak selamanya dunia anak menyenangkan, meski beban dan tanggung jawab mereka tidak sebesar orang dewasa,namun bukan berarti mereka tidak memiliki beban sendiri dan mereka menanggung sendiri” 

Maksudnya,ga selalu seorang anak itu merasa senang dengan lingkungannya,inget ga waktu bunda sedang ribut,lalu tanpa sepengetahuan,, si anak menguping dan menyaksikan,apa yang dirasakan anak?

Suka melihat anak di luar rumah bun?tapi bunda ga melihat apa yang di lakukan anaknya di luar?ternyata sedang menyediri di bawah pohon dan menyeruput minuman dan memegang cemilannya sembari melamun,bayangkan betapa depresinya dia.

Bunda tau kenapa mereka selalu bergadang? Bukan main game bukan main hp, tetapi yang mereka lakukan adalah menangis,hingga di  pagi hari bunda marahin karna mata nya lebam memerah.

Bunda ga tau,apa masalah anak yang mereka selipkan di dadanya,dan tidak berani cerita karna takut menambah beban keluarga, dia selalu meminta sesuatu tetapi bunda selalu bilang “giliran bunda minta ini ga kamu lakuin,tapi kamu,minta ini itu harus di turutin”

Bunda tau ga kalo itu sebenernya kebutuhan yang emang bunda ga tau?

Bunda bilang,kamu harus jujur,ga boleh bohong.

Tapi ketika dia jujur,bunda bilang kamu jangan bohong atau kamu pasti bohong sama bunda.

Apalagi ketika bunda tidak bisa mengontrol emosi,dan keluarlah kalimat yang tidak meng enakan, apa yang di rasakan si anak. Mereka akan menyimpannya di ingatan,merekam beberapa detik lalu, lalu timbulah rasa bersalah dan dendam yang mereka simpan,bisa saja mereka ulang di kemudian hari ketika si anak sudah menikah.

Nah disini saya tidak selamanya meyalahkan bunda,tapi saya ingin mencurahkan isi semua hati anak anak sekarang.

Bunda itu hebat dan kuat,bunda adalah orang terbaik,cinta pertamanya anak lelaki,setiap bunda memelukku,aku seperti sedang dilindungi sayap yang lebar,aku salut sama bunda.

Tapi bun,aku hanya tidak ingin di bandingkan,walaupun itu niatnya untuk meng UP atau memotivasi,tapi tidak dengan anak orang,karna setiap anak memiliki kelebihannya masing masing. Bunda harus sepintar pintarnya mendidik anak,walaupun tidak mudah kita sebagai seorang anak akan nurut dan berbakti kepada bunda tanpa syarat,kami akan memuliakan bunda,jika bunda mendidik dengan bantuan lingkungan formal atau informal seperti bantuan orang tua dulu dulu,informasi informasi,tips tips,bunda bisa melakukan di sana,belajar,maka akan ada perubahan sedikit sedikit.

Dalam hati seorang anak,tidak ada yang berani melawan orang tua,tidak ada yang berani membantah bunda,tetapi bisa jadi karna lingkungan luar,atau rekaman yang dulu dulu ter simpan.

Jangankan ingin curhat,lelaki tidak bisa mengerti apa isi hati bunda,mereka bingung, apa yang harus di lakukan,ingin membantu tapi takut di marahin,jika salah bunda marah,jika di lakukan,bunda menyuruh sambil mengomel.

Bunda harus tau sekarang sudah berbeda cara pandang pendidikan, anak tidak pernah masuk ke otak apa yang guru sampaikan,meskipun begitu mereka paham,tetap saja berbeda dengan dulu dulu,sekarang semua serba online,pendidikan sudah ada di ruang lingkup sosial media jadi tidak selamanya scroll ig,tik tok atau pun tweet itu membuka hal aneh.

Terkadang banyak ilmu dari lingkungan luar yang bunda ga tau. Sabar ya Bun .

Asal bunda tau,hampir 85% anak laki laki, itu memiliki sifat pemalas yang sama,saking malasnya mood nya bisa ber ubah ubah seketika bahkan hitungan detik. Bun,..semalas malasnya anak lelaki,jika dia punya batas mood yang tinggi mengerjakan satu rumah pun dia mampu,percaya Bun,ini udah banyak terjadi di rumah rumah,ketika si anak tanpa di suruh,mereka akan mengerjakan dengan detil dan resik,gercep bahkan debu pun ga berani Deket lagi. Itu sebagian anak lelaki. 

Satu pesan buat bunda**

Aku sayang bunda,aku cinta bunda,bunda jangan pernah pergi kemana mana,tanpa sepengetahuanmu,aku selalu menanyakan kepada ayah kaka atau ade, “kemana bunda’’ “bunda mana?” “bund lagi keluar ya” seperhatian itu,setakut itu kita kehilanganmu,sampai sampai,aku ingin selalu dekat bersama keluarga,dan kumpul kembali di jannah nya allah, untuk bunda kata kata terakhir “aku menyayangimu sepenuh hati”

Demikian lah pengujung kita membaca banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kehidupan,jangan ,mengeluh, terus berbakti,berdoa,berbuat positif.

Tetap jaga protokol,pakai masker dan jaga jarak.

 Wassalamualaikum warahmatullai wabarakatuh.

Minggu,18 oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun