Kucing yang sama, juga lewat di depan laptop salah satu teman kami dalam sekolah online pagi tadi. Walah, sampai melungker di pundak si ketua kelas juga. Semua ngakak karena ada penampakan di depan layar. Kucingnya meang-meong tak henti-henti. Buyar semua konsentrasi belajar. Ya, kucingnya jadi terkenal.
Ah, betul, kawan-kawan. Memang kucing hitam tidak hanya membuat pemiliknya terkenal seperti anak-anak kami dan teman saya tadi, kucing hitam sering menjadi hewan figuran dalam film-film yang terkenal seperti Luna dalam "Sailor moon", Snowball II dalam "The Simpsons" yang biasa ada serinya di TV Jerman dan kami tonton jam 6 malam dan Isis dari "Star Trek."
Jadi memang betul, bahwa kucing hitam ini tidak hanya dianggap negatif tapi juga positif. Buktinya diangkat ke layar kaca sampai layar lebar.
***
Terlepas dari opini bahwa kucing hitam itu pembawa sial, pembawa keberuntungan, jahat, anulah, itulah, saya pikir, apa yang terjadi dalam kehidupan kita sudah ada garis dari Tuhan Yang Maha Esa. Nasib juga adalah buah dari apa yang kita lakukan.
Jadi bukan dari kucing hitamnya, jika kita terkena kemalangan. Begitu pula sebaliknya. Sebagai manusia, tidak ada yang sempurna, harus bisa introspeksi, mengapa itu terjadi, mengapa begini dan mengapa begitu.
Nggak salah kalau, mumpung nafas masih berhembus, kita berbuat yang baik, menulis yang baik dan berteman dengan orang-orang baik. Iya, seperti Kompasianer di sini. Eaaaaa. (G76)