Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Nominasi Kompasiana Awards Belum Mewakili Kuota Kompasianer Perempuan?

23 November 2020   22:37 Diperbarui: 24 November 2020   01:06 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baiklah, kembali ke Kompasiana. Mengapa keterwakilan perempuan di blog kita ini pada umumnya, dan di nominasi Kompasiana awards 2020 pada khususnya, penting?

  • Pertama, pasti karena dengan terpenuhinya kuota perempuan pada nominasi, ini menunjukkan fakta, dari jutaan member Kompasiana bukan hanya laki-laki saja yang hidup dan menulis di sini. Perempuannya juga banyak, lho.
  • Kedua, perempuan yang banyak menulis tentang hal kewanitaan atau menulis dengan gaya wanita/feminis ini pantas dihargai. Jadi bukan hanya kaum pria saja yang dihargai. Itu kuno, zaman jahiliyah!
  • Ketiga, perempuan zaman now bukan hanya kanca wingking atau tukang "yes" tapi juga bisa tampil di depan sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing. Jadi kalau ia dimasukkan di jajaran nominasi award ala Kompasiana, ia punya tempat yang sederajat dengan Kompasianer laki-laki. Setuju tidak setuju dikumpulkan....
  • Keempat, jika masuk nominasi dan Kompasianer wanita menang. Ini sebagai tolok ukur bahwa perempuan bisa juga berhasil jika diberi kesempatan. Lah kalau nggak ada kesempatan, kapan suksesnya?

Kuota perempuan di nominasi Kompasianival 2020 kurang, salah siapa?

Balik lagi ke whatsapp. Pertanyaan mbak Windu yang pernah menang hadiah 10 juta THR Ramadan 2020 dalam whatsapp menggelitik "Selamat buat yang masuk nomine. Etapi yang perempuan dikit ya."

Begitu baca kata "perempuan", segera saya sambangi dengan mempertanyakan kuota ini. Dan usul di tiap bidang nominasi ada satu lah (Best in citizen journalism, best in opionon, best in fiction, best in specific interest, people`s choice, Kompasana lifetime. Waktu itu saya coba cc ke nomor COO Kompasiana, mas Nurul. Supaya terbaca.

Rupanya ketikan saya mendapat jawaban dari dik Kevin, salah satu admin Kompasiana yang mengembalikan pertanyaan atau usul saya itu pada saya lagi. Apakah semua sudah memberikan calon perempuan juga di periode sebelumnya?

Gubrak! Saya sendiri lupa. Maafkan, kelewatan. Gara-garanya memang kalau kerja/sekolah full time tidak sebebas dulu waktu mengajar hanya berapa jam sehari. Waktu di Kompasiana jadi terbatas. Akibatnya hal-hal penting di sana, yang ditunda jadi lupa. Apalagi ternyata pengajuan calon hanya berlaku pada 2-11 November saja dan saya memang baru dirumahkan 14 hari; seminggu kemarin dan seminggu ini. Jadi baru banyak waktu luang. Ketinggalan kereta saya. Belum lagi waktu Jerman dengan Indonesia itu beda, saya ketinggalan 6 jam. Kalau penutupan tanggal pengajuan misalnya 11 November pukul 00 WIB, di Jerman masih ada waktu 6 jam  karena masih pukul 18.00 tapi tidak berlaku karena sudah ditutup. Bagaimana dengan pengalaman Anda?

Jika Anda lupa  mengajukan diri atau Kompasianer lain (apalagi yang perempuan), berarti kurangnya kuota perempuan menjadi tanggung-jawab kita bersama, kesalahan kita semua kalau kuota tidak terpenuhi. Lain kali tidak boleh ditunda, tidak boleh lupa, tidak boleh sangsi mendukung kaum perempuan. Mau mengajukan sendiri atau mengajukan perempuan lain, mangga. Bebas rapi, kok dan tidak dilarang admin K sebagai penyelenggara. Betul?

Siapa saja Kompasianer Perempuan yang pantas dicalonkan?

Lantas, kalau bingung mencalonkan diri sendiri karena tidak PD atau bingung menentukan siapa perempuan lain yang ada di Kompasiana dan pantas untuk diajukan sebagai pertimbangan admin K dalam menyeleksi siapa yang berhak dijagokan dalam nominasi, siapa dong?

Saya sudah  menulis di Kompas.com tahun 2006 dan membaca Kompasiana.com sejak 2009 (waktu itu saya masih menyusui, ribet) dan baru berani gabung dan menulis sejak 1 Mei 2011 ketika anak bungsu sudah masuk TK, banyak waktu.

Sampai tahun ini, saya masih eksis di Kompasiana dari menulis sampai mengisi kegiatan di Komunitas Koteka (Komunitas Traveler Kompasiana). Bulan April 2021, kalau saya masih di sini, saya akan genap 10 tahun. Sebuah periode waktu yang cukup lama dan panjang untuk mengamati siapa-siapa saja Kompasianer perempuan yang datang dan pergi di blog kita ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun