Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Belobung", Cara Guru Jerman Menghargai Prestasi Murid di Kelas

19 November 2020   02:35 Diperbarui: 19 November 2020   18:45 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lembar penghargaan karena nilainya bagus (dok.Gana)

Hari itu adalah hari terakhir anak-anak kami bersekolah. Ya, libur telah tiba. Summer time!

Tentunya hari itu juga hari yang menakutkan bagi beberapa anak yang kurang belajar keras di sekolah. Yup, penerimaan raport.

Seingat saya, dulu waktu sekolah di Indonesia raport yang mengambil adalah orang tua. Mungkin takutnya, raportnya tidak ditunjukkan anak kepada orang tua, jika raport diberikan kepada anak-anak. Di Jerman, rupanya raport dipercayakan guru untuk disampaikan anak sendiri pada orang masing-masing.

Dan ketika hari itu itu, anak bungsu kembali ke rumah, dua jam setelah ia meninggalkan sekolah, hanya ada senyuman manis di wajahnya.

"Ah, pasti nilainya bagus." Batin saya.

"Dia dapat Belobung." Bisik suami saya.

"Anak siapa dulu .... Anak mamaaa." Suami saya kecut. Bangga saya mengandung dan menyusuinya sampai tiga tahun. Seingat saya, saya dulu bukan anak yang pandai dan jadi nomor satu tapi jadi anak yang rajin dan berniat membanggakan orang tua dan guru. Uhuk.

Tak berapa lama, anak kamipun menunjukkan rapor dan surat Belobung yang ia terima dari guru. Dari 30 anak, hanya 5 anak yang mendapatkannya. Salah satunya adalah anak kami. Orang tua mana yang tidak senang dan bangga melihat anaknya berprestasi di sekolah?

Kapan anak mendapatkan hadiah berupa Belobung?

Dulu waktu saya zaman sekolah, ada sistem ranking. Rasanya selangit kalau masuk top 10 apalagi top 3. Padahal sekarang ini menurut saya, sebenarnya itu bukan ukuran pasti untuk menentukan masa depan seseorang bisa jadi orang atau tidak (memangnya dulu jadi bunga, apa ya?).

Dari teman-teman saya yang dulu top 10 hanya segelintir yang akhirnya mencapai cita-citanya. Saya yang dulu di sekolah merasa biasa-biasa saja, berhasil meraih pendidikan tinggi dan cita-cita saya. Mungkin karena saya orangnya rajin pakai banget.

Begitulah, pintar secara IQ belum tentu secara EQ OK. Padahal dalam kehidupan sehari-hari, butuh sosialisasi, butuh soft skills yang sangat berhubungan dengan bakat dan minat, bukan saja isi otak. Misalnya jujur, kreatif, loyal, supel, mampu bekerja dengan tim, pekerja keras, bertanggung-jawab dan masih banyak lagi.

Walaupun demikian, nilai di sekolah masih menjadi tolok ukur guru untuk memberikan penghargaan pada muridnya. Jadi kalau rajin tapi nilainya jelek, nggak bakal dianggap siswa yang sukses.

Sedangkan di dunia kerja, kalau seorang pekerja pandainya sundul langit tapi malas kerjaannya terbengkalai, diapun tidak akan mendapatkan penghargaan dari si bos. Jelas nggak bisa mendapatkan title the worker of the month atau the year, kan.

Nah, sistem Preise dan Belobungen di sekolah Jerman ini biasanya diberikan kepada murid karena dianggap memiliki catatan perjalanan selama satu semester yang bagus. Biasanya diberikan saat kenaikan kelas.

Preise dan Belobungen jika nilai raport dan kerjasama (dengan guru dan teman kelas) bagus atau sangat bagus. Ada tiga kategori penghargaan itu:

Preise (hadiah) bagi kelas 5-11:

  • Patokan nilainya semua mata pelajaran 1,9 atau lebih bagus
  • Nilai rata-rata mata pelajaran utama (Jerman, Inggris, Matematika) 2,0 atau lebih bagus
  • Tidak ada nilai yang jelek (4 dan seterusnya)
  • Tidak ada nilai mata pelajaran utama yang lebih buruk dari 3

Belobungen (kelas 5-7):

  • Nilai rata-rata semua mata pelajaran 2,2 atau lebih bagus.
  • Nilai rata-rata mata pelajaran utama 2,3 atau lebih bagus.

Belobungen (kelas 8-11):

  • Nilai rata-rata semua mata pelajaran 2,3 atau lebih bagus.
  • Nilai rata-rata mata pelajaran utama 2,4 atau lebih bagus.

Kalau dulu di sekolah saya, nilai bagus itu 8, 9, 10. Tetapi di Jerman justru berkebalikan. Nilai bagus tuh 1, 2. Tiga sudah termasuk rata-rata atau befriedigend. 4 bahaya dan 5, 6 alamat fail. Beda, ya? Makanya jangan bangga dan keras-keras bilang nilai raport kita dapat 9 semua, nanti dikira gila sama orang Jerman. Jelek, kok banggaaaa. Karena di Jerman nilai 9 itu keterlaluan, wong 6 saja sudah out.

Hadiah apa yang didapat?

Rupanya sama seperti zaman saya sekolah dulu. Hadiah dari guru biasanya adalah buku. Bedanya kalau dulu di kelas kami adalah buku tulis, di kelas anak kami kadonya buku bacaan. Sederhana sekali tapi bermanfaat. Itu saya yakin mampu menambah pengetahuan anak karena biasanya isinya bagus dan tentu, menggenjot minat baca anak. Dan lagi, menurut saya, namanya hadiah penghargaan, pasti beda derajatnya dengan buku dari beli sendiri karena bayar.

Selain itu, selembar sertifikat yang menjelaskan si anak mendapat penghargaan berupa Belobung dipindahtangankan. Bisa bayangin nggak sih, semua mata akan tertuju pada anak yang mendapatkan sertifikat penghargaan dari sang guru? Bikin iri murid lain itu pasti tapi bukan untuk dengki, melainkan makin memotivasi diri. Kalau dia saja bisa, kita harus lebih bisa.

Oh, ya, meski hanya selembar rasanya selangit. Merasuk ke hati dan sangat membekas di ingatan anak-anak. Semoga bukan menjadi beban seton karena sudah dicap baik, lalu harus mempertahankannya untuk raport berikutnya.

Karena namanya anak-anak, psikisnya naik turun tergantung mood. Belum lagi serangan medsos yang waduh lah. Ritmenya harus dijaga supaya tidak turun naik, setidaknya lurus sudah bagus.

***

Bagi teman-teman yang berprofesi guru di sini seperti saya, semoga ini menjadi gambaran sekilas bagaimana guru di negara lain seperti di Jerman, menghargai murid-muridnya. 

Walaupun ini hanya selembar kertas, Belobung adalah salah satu penyemangat siswa di Jerman seperti anak saya ini, untuk terus belajar, menambah ilmu dan aktif di kelas bukan sekedar meraih angka. Iya, prestasinya ditorehkan tidak hanya di rapor tapi juga sebuah sertifikat mini ditandatangani guru wali kelas dan kepala sekolah. Buku hadiah sebagai bonus menjadikan anak makin rajin baca.

Oh, ya. Kadang, ada beberapa sekolah yang mengabarkan pada surat kabar tertentu jika ada siswa atau lulusan yang mendapat Belobung. Saya ingat, seorang om masih menyimpan potongan artikel koran yang memuat anaknya yang mendapat Belobung ketika SMA.

Sekarang sang anak sudah berumur 50 tahun. Kebanggaan itu masih ada di dada si om. Kenangan indah yang membuatnya tahu untuk apa ia bertahun-tahun bekerja dan memiliki anak. Hidup memang sangat berwarna, bukan hanya hitam dan putih.

Di dunia ini, tidak ada manusia yang sempurna, namun ide sederhana tapi bagus seperti Belobung itu menjadi inspirasi saya dan saya anggap penting untuk anak-anak. Bagaimana dengan Anda? (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun