Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Biarkan Orang Lain Menghalangi Kita Untuk Maju

5 Oktober 2020   22:22 Diperbarui: 10 Oktober 2020   20:30 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunjukkan kalau kita bisa (Dok.Gana)

Apakah saya minder? Jelas lah, tetapi itu tidak menyurutkan semangat saya untuk mulai belajar lagi. Sekolah dengan Bahasa Jerman yang sulit pasti menjadi kendala bagi saya. Andai pakai Bahasa Inggris mungkin bagi saya lebih ringan, meskipun masih juga belepotan.

Meskipun demikian dengan modal nekat dan semangat 45, saya yakin, semua akan saya lewati. Mohon doanya, teman-teman di Kompasiana.

Eh, tahu tidak? Banyak kok, teman-teman di kelas yang masih muda tapi malas belajar, tidak mengerjakan PR, membolos, lupa bawa materi pelajaran, tidak khitmat mendengarkan penjelasan guru di kelas, tidak sopan terhadap guru dan entah apalagi hal-hal yang tidak semestinya itu, yang saya lihat di dalam kelas kami. Saya menang satu poin, karena saya adalah bagian dari grup di kelas yang berkebalikan dengan kebiasaan di atas tadi.

  • Mengerti tidak mengerti, tunjuk jari
  • Capek tidak capek, tetap berangkat.
  • Ditertawakan, tidak ditertawakan, tetap semangat.

Jadi, usia bukan jadi alasan utama untuk membuat kita maju ke depan. Tidak ada larangan untuk sekolah lagi, bahkan teman-teman saya ada yang orang Jerman umur 50 tahunan, bisa. Asal memenuhi persyaratan dan menemukan sponsor dengan melamar di sana-sini, jadi. Prosesnya rumit dan lama tapi bisa dicoba. Tertarik?

Bagaimana kalau orang merendahkan kita dan menganggap kita tidak akan pernah bisa maju?

Pertanyaan ini muncul dalam chat di zoom hari itu. Merasa rendah diri karena orang lain hebat-hebat? Ini biasa. Yang tidak boleh hilang adalah semangat. Bukankah orang hebat juga jatuh bangun dulu, bukan dari lahir jebrot langsung sukses? Tidak, tentu tidak bisa begitu.

Saran saya supaya peserta yang merasa:

  • "Aku jelek."
  • "Aku tidak bisa"
  • "Aku bodoh."
  • "Aku malu."
  • "Aku tidak akan sanggup."
  • "Aku akan kalah."
  • "Aku pasti tidak akan sukses."
  • "Aku pasti gagal."

Semua itu harus dibuang jauh ke laut, karena rendah hati boleh, rendah diri jangan. Kalau orang suka rendah diri, nggak akan maju. Apalagi ditambah direndahkan orang lain. Tambah parah, bukan?

Oleh sebab itu, inilah saatnya kita membuktikan bahwa kita bisa dengan mencobanya terlebih dahulu dan tidak usah mendengarkan apa kata orang (yang biasanya negatif aka sebar toksin). Kumpullah dengan orang-orang yang berpikiran positif dan mendukung kita untuk maju.  

Pasti ada acara gatot, ganti taktik atau strategi, mencari ilmu tip dari orang-orang yang sudah lebih berpengalaman. 

Lebih jauh, kita tidak lupa mengukur diri, sejauh mana kemampuan kita. Ini sangat penting dilakukan dan perlu. Jangan sampai kita dibilang "bagai pungguk merindu bulan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun