Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

Kembali Mengajar di Masa Pandemi Itu Ngeri-ngeri Sedap

20 Juni 2020   15:39 Diperbarui: 23 November 2020   14:48 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi sebelumnya, belum ada tes yang kami lakukan. Di Jerman, orang nggak bisa begitu saja minta tes kalau tidak ada gejala. Makanya pernah kapan kali itu kami disuruh pulang ketika mau periksa ke pusat cek Corona.

Hanya saja, bagi orang yang harus terbang ke luar negeri karena urusan penting, harus menyertakan surat keterangan bebas corona (swab test). Itu bisa didapat di praktek dokter setempat dengan membayar 40 Euro. Tapi kami nggak ada rencana terbang, jadi nggak bikin.

Kembali ke kelas.

Sesudah duduk selama 10 menit, saya baru ingat bahwa pengecekan suhu badan murid belum dilakukan. Dengan memasang masker di wajah dan tangan memegang thermometer saya menuju kursi demi kursi.

"Memang harus diukur, ya?" kata seorang murid perempuan kaget. Ia takut sekali, mukanya pucat.

"Nggak, tapi saya ingin tahu berapa temperaturnya. Di rumah, kami melakukannya setiap hari." Jelas saya lirih, sambil geleng-geleng kepala supaya ia nggak perlu cemas.

"Oooo gitu." Seru seorang murid laki-laki.

Bagaimanapun, ia kaget karena mesin yang mirip pistol itu menunjukkan angka 35 derajat celcius, padahal ia merasa baik-baik saja. Ia meminta saya mengulang sekali lagi. Sama!

Lalu saya tenangkan dengan mengatakan bahwa harus menunggu sampai akhir pelajaran akan saya cek lagi, barangkali lebih hangat karena tadi nunggu di depan pintu kelamaan.

Dan memang pada akhirnya sebelum pulang ke rumah saya ukur, naik satu derajat alias normal. Alhamdulillah, suhu normal.

Nah, selama setengah jam kami belajar, semua aman-aman saja. Angin dari jendela menambah kesegaran ruangan. Sayang, suara mesin dari tukang yang renovasi di gedung sebelah berisik banget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun