Jajaran pegunungan tinggi, air terjun, rumah-rumah beratap batu dan segala sesuatu yang mengingatkan akan suasana pedesaan.
Entah berapa terowongan panjang yang telah kami lalui, bahkan pikiran negatif terus menghantui pikiran bikin hati terasa ciut. Namun, saya tetap percaya bahwa Tuhan dan malaikat ada di mana-mana, itu pasti.
Masker dan Cairan Antiseptik Laris dan Mahal
Ngomong-ngomong tentang Swiss, negara yang terkenal dengan keju seperti Appenzeller. Sampai hari ini pemerintahannya menyatakan enggak ada kasus yang dilaporkan. Padahal di Jerman sudah ada kasus yang dibahas baru-baru ini.
Seorang pria yang baru mengunjungi Milan, terjangkit virus Corona ini. Lain halnya dengan pemerintahan Italia yang langsung sigap melakukan tindak lanjut dan enggak menganggap remeh masalah itu. Akibatnya beberapa hari setelah kembali ke Jerman hari Senin minggu ini, kota Milan ditutup. Tidak ada yang boleh masuk dan keluar kota; Terisolasi.
Enggak heran jika dari kerumunan orang yang kami temui di pusat kota pada hari Sabtu minggu lalu, beberapa orang memakai masker.
Diberitakan radio di dalam mobil yang kami tumpangi bahwa masker laris manis dan bisa jadi sebagai barang langka di pasaran.
Hal yang saya yakin juga terjadi di Jakarta. Pasti bukan hanya demi memproteksi dari debu, tapi dari penularan virus yang lagi ngetren itu. Lebih baik mencegah daripada mengobati