"Ih, kamu juga, dong. Sama-sama ..." Merasa kami punya tugas dan tanggung jawab yang sama, saya sarankan suami untuk membacanya juga. Apalagi dia duduk persis di sebelah jendela pintu darurat.
Tempat di mana kursi yang berdekatan dengan pintu darurat memang luas dibanding kursi lainnya yang dempet-dempetan seperti di bus. Rupanya, tidak ada makan siang yang gratis, ada beberapa tugas yang harus diemban yaitu:
- Menemukan letak pintu keluar darurat.
- Mengetahui cara membuka pintu keluar darurat.
- Mengerti instruksi untuk membuka pintu keluar darurat.
- Mengoperasikan pintu keluar darurat.
- Menilai apakah bahaya yang mungkin dihadapi penumpang bisa bertambah jika pintu darurat dibuka.
- Mengikuti instruksi lisan dan gerakan tangan yang diberikan oleh awak pesawat.
- Memastikan bahwa pintu darurat aman dan dapat digunakan tanpa halangan.
- Memastikan kondisi alat peluncur, mengembangkannya dan menjaga kestabilannya setelah dikembangkan serta dapat menolong penumpang lain untuk bangkit setelah meluncur.
- Mampu keluar dari pintu darurat dengan cepat.
- Mampu menilai, memilih dan mengikuti jalan keluar yang aman untuk menjauhi pesawat.
Hal-hal lain yang Harus diperhatikan
Selain kemampuan khusus seperti tersebut di atas, ada beberapa hal yang tidak boleh ditinggalkan, yakni:
- Tahu betul bagaimana cara membuka pintu atau jendela darurat.
- Tanggap kapan pesawat sudah berhenti secara sempurna.
- Tahu kondisi di dalam pesawat, misalnya mengalihkan penumpang ke jendela/pintu darurat lain ketika tempat di mana mereka berada ada asap, api atau halangan sedangkan jendela/pintu lain aman.
- Tanggap dengan aba-aba "Evacuate"dan membantu mengevakuasi penumpang lain keluar dari pesawat.
***
Pengalaman duduk di kursi pintu darurat memang 1001. Lebih dari 20 tahun naik pesawat ke seluruh dunia, baru kali ini kami mendapat kesempatan. Rasanya memang agak beda. Tempatnya nyaman dan luas, meski memiliki tanggung jawab tinggi.
Untungnya, tidak ada sesuatu yang buruk terjadi saat kami bertugas. Perjalanan aman terkendali. God bless.
Sekarang bagaimana dengan Kompasianer? Apakah dalam waktu dekat, Anda akan memiliki jadwal bepergian jauh yang membuat Anda memilih naik pesawat? Maukah Anda duduk di kursi dekat pintu atau jendela darurat secara suka rela dan menjawab "Bersedia" atau ngeles "Kamu saja, deh...." Have a safe flight, selamat terbang ke angkasa dengan selamat.(G76)