Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Apa yang Dilakukan Orang Jerman Selama Paskah?

17 April 2017   12:47 Diperbarui: 17 April 2017   22:03 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telur paskah raksasa di mall (dok.Gana)

Olalaaaa ... hari ini adalah paskah hari Minggu! Apa yang terjadi? Banyak orang ribut ngomongin telor dan coklat. Barangkali itu kesan yang saya tangkap selama tinggal di Jerman. Ingat, Jerman adalah negeri yang kebanyakan penduduknya pemeluk Katholik Roma. Tak dipungkiri, semakin banyak pemeluk Islam dari Turki dan negara pengungsi lainnya seperti Suriah tetapi tetap saja, tradisi paskah hidup di kalangan masyarakatnya.

OK ... sekarang, saya ajak kalian untuk mengintip dalam kehidupan nyata tentang apa yang dilakukan orang Jerman saat paskah.

Aschermittwoch

Asche= debu, Mittwoch = Rabu

Itu adalah hari terakhir orang Katholik berpuasa selama 40 hari. Hari itu orang bisa makan semuanya, nggak ada pantangan. Kan tadinya mereka nggak boleh makan daging.

Saya pernah tanya murid-murid bahasa Inggris saya yang rata-rata berumur 60-70 tahun.Nggak semua orang Katholik itu menjalankannya karena selain berat pantangannya, mereka hanya percaya tradisi itu tapi nggak mau terlalu menjadi pemeluk yang religius.

Palmsonntag

Itu adalah hari Minggu terakhir dari puasa 40 hari sebelum paskah. Tadinya saya kira yang dibawa anak-anak adalah daun Palem, seperti yang saya kenal di negeri tropis Indonesia. Ternyata, yang dirangkai adalah ranting Buchsbaum atau Weidenkätzchen. Pohon yang pertama, daunnya kecil-kecil. Biasa ditanam orang untuk pagar, caranya satu dengan yang lainnya berjarak 0,50-1 m lalu lama-lama tumbuh melebar dan menyambung jadi pagar hidup.

Tim, tetangga sebelah sudah kelas 3 SD. Artinya, sebentar lagi dia akan menghadapi Kommunion. Dia dan ibunya bersama anak-anak Jerman lain (berikut ibunya) sudah membuat prakarya, merangkai palem. Bahannya dari beragam telur plastik warna-warni, pita, kayu dan Buchsbaum.

Setelah selesai, mereka akan ke gereja, berdoa dan arak-arakan wajah-wajah ceria membawa palem.

Gründonnerstag/Palmdonnerstag/heiliger Donnerstag

Grün = hijau, Donnerstag = kamis, Heilig =suci.

Saya lihat di TV, laporan Paulus mencuci kaki dari exMafiosi. Mengapa harus kaki mafia? Paus bilang karena semua orang di dunia ini berhak dihargai. Konon, itu tradisi yang dilakukan Yesus sebelum makan malam terakhir sebelum disalib.

Suami saya nyeletuk, jadi ingat waktu saya basuh kakinya pas acara nikahan ala Jawa (injak telur). Ahhhh, kalau itu mah beda, pak!

Hmm ... Bagaimana dengan masyarakat umum Jerman? Nggak semua merayakan hari ini dengan spesial jadi kayak hari biasa sajalah. Hanya, ada beberapa keluarga yang punya tradisi makan malam bersama keluarga, tidak ada menu daging atau pantang yang manis-manis.

Waktu jalan-jalan di kota Altena dan Mettmann, kami melihat tenda-tenda partai CDU dan SPD. Di antara angin yang dingin, mereka mempromosikan bakal calon yang bisa dipilih di wilayahnya. Aktivis membagikan telur kepada yang lewat. Kami pun kebagian. Karena gratis, kami lewat lagi tiga kali. Hasilnya? Mboronggg ....

Karfreitag

Hari Karfreitag jatuh pada hari Jumat (Freitag). Saya dengar itu hari kematian Yesus. Pada hari Jumat terakhir sebelum hari ini, tradisinya ya, orang pada makan ikan.

Nggak heran kalau orang pada pesen ikan asap jauh-jauh hari untuk dimakan di hari Jumat itu. Harganya kira-kira 4,5€/ekor. Yang punya empang pada panen, euy.

Jadi ingat, karena tahu saya suka ikan, suami saya pesan ke dua orang. Artinya ada 6 ekor ikan yang dipesan. Sayangnya, ikan itu nggak bisa disantap karena rupanya ada acara tur kota-kota. Yahhh ... untung saja, ikan bisa awet.

Satu lagi, semua toko tutup. Kalau butuh apa-apa harus dibeli paling tidak hari Kamis sebelum hari Jumat ini. Jika lupa, sebenarnya nggak terlalu merepotkan karena orang Jerman punya Speisekammer, gudang makanan dan minuman yang saya bilang, mirip toko kelontong kecil, serba ada! Gudang itu ada yang di sebelah dapur, ada juga yang disimpan di ruang bawah tanah. Aduhhh ... jauh amat ambilnya.

Kelinci Italia (dok.Gana)
Kelinci Italia (dok.Gana)
Kelinci Spanyol (dok.Gana)
Kelinci Spanyol (dok.Gana)
Kelinci Perancis (dok.Gana)
Kelinci Perancis (dok.Gana)
Kelinci Inggris (dok.Gana)
Kelinci Inggris (dok.Gana)
Kelinci Roma (dok.Gana)
Kelinci Roma (dok.Gana)
Kelinci Belanda (dok.Gana)
Kelinci Belanda (dok.Gana)
Ostersamstag

Oster= paskah, Sonntag = Sabtu.

Hari itu, orang pada ke gereja. Misa malam. Untuk memanggil jemaah, seperti layaknya masjid dengan muadzin atau bedug, gereja dengan lonceng. “Klonteng-klonteng-klontenggg ...“

Yang keluarganya masih utuh dan rukun, nyambung dengan makan malam bersama di rumah. Yang keluarganya masih punya anak kecil, pada hari itu biasanya merebus telor putih dan mewarnainya. Entah dengan pewarna atau pensil warna khusus. Nanti, telur-telur itulah yang akan disembunyikan, keesokan harinya. Ada juga, yang sudah mempersiapkan telur jauh-jauh hari. Bisa bikin sendiri atau boleh asal beli di toko.

Waktu kami jalan-jalan ke kota seperti Bonn, Koblenz, Saarbrucken ... gereja menutup patung-patung (Yesus) dengan kain sebagai tanda berkabung. Sebuah gereja bahkan menyelenggarakan pameran lukisan bertema berkabung.

Senangnya, swalayan memasang dekorasi menarik menyambut natal. It’s so beauuutiful!

Gereja tertua di Bonn, Jerman (dok.Gana)
Gereja tertua di Bonn, Jerman (dok.Gana)
Ostersonntag

Oster = paskah, Sonntag =Minggu

Pagi-pagi, orang sudah pada ke gereja. Jalanan tampak sepi. Sesampai di rumah, orang-orang berkumpul dengan keluarganya. Orang tua telah menyembunyikan telur sebelum anak-anak bangun. Jadinya, anak-anak harus mencari telurnya ada di mana. Tempat persembunyian bisa di kebun atau jika hujan atau terlalu dingin bisa di dalam rumah. Seperti sebagian besar wilayah Jerman saat ini ... dingin. Bahkan di Mecklenburg-Vorpommern saljuuuuu. Brrrrr!

Lucu, kadang, ada kata kunci untuk menemukan di mana letak telur. “Heiß ... heiß“ yang artinya panas atau mendekati telur atau coklat yang disembunyikan. “Kalt ... kalt“ yang artinya dingin alias jauh dari lokasi.

Dulu, tradisinya hanya telur yang disembunyikan. Sekarang ini sudah jamak jika anak-anak mendapat coklat berbentuk kelinci atau telur. Bahkan, ada juga orang tua yang memberi hadiah besar seperti sepatu, boneka, mainan lainnya atau uang!

Ohhh ... iya, ternyata yang memberi anak-anak telur, coklat atau hadiah itu tak hanya orang tua dari anak tapi juga tante, om, nenek dan kakek bahkan tetangga. Waaaah, panen! Indahnya, duniaaaa.

Ada yang bilang, hadiah seperti tersebut di atas, itu hanya untuk anak-anak kecil. Eee ... saya yang sudah ibu-ibu dapat juga lho ... enak kok telur dan coklatnya. Nyam-nyam, deh.

Ostermontag

Oster = paskah, Montag = Senin.

Sepertihalnya setiap hari Minggu di Jerman. Semua toko, pos, toko roti dan lainnya tutup! Biasanya, orang hanya bisa belanja sampai hari paskah Sabtu.

Semua kantor juga tutup. Intinya, hari itu, orang Jerman merayakan paskah bersama keluarga. Entah sekedar duduk dan ngobrol saja atau makan bersama.

Yang di rumah banyak stok roti berbentuk domba atau kelinci, menyantapnya sebagai sarapan. Rotinya agak manis sampai ada yang manis sekali (jika ditaburi dengan Puderzucker, gula halus). Yang kurang manis, orang Jerman biasa olesi dengan selai buah atau butter.

***

Nah, kalau di Jerman sangat meriah, runtut begitu bagaimana dengan tradisi paskah di daerahmu? Ayo berbagi dan ... selamat paskah bagi yang merayakan. (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun