Kotak besar yang menyeringai ketepian jalan adalah rumahku.
Di dalamnya aku hanya merasakan kesunyian,walaupun bising kendaraan hilir mudik tak henti hingga tengah malam.
Semakin aku membayangkan hal yang romantis,atau kekerabatan yang familiar diantara Jessy dan keluarganya,semakin sepi ini menggelayut semena menaÂ
Jessy adalah temanku bekerja disebuah toko cemilan.
Ia hanya berpendidikan SMP,tapi ia luwes menghadapi siapa sajaÂ
Mama papanya suka datang ke toko,ada ada alasannya.
Yang jelas,mereka ingin mengambil uang Jessy untuk kebutuhan rumah. Dan aku di toko itu  hanya sekedar pengantar pesanan di alamat pemesan dalam kota,merangkap  tukang bawa belanjaan kedalam mobil pembeli.
Aku merasa tak berarti apa apa di banding Jessy dan dihadapannya
         """"
Suatu pagi,saat aku keluar dari kotak besar itu untuk bekerja seperti biasanya