" Nek...koq sepi...pada kemana  ibu dan adik adik." tanya Sulis sambil meletakkan oleh olehnya di meja neneknya yang memandangya
hampir tak berkedip  ,Tak lama ia mampu mengingat yang di hadapannya..
" Sulis?..lama sekali kamu baru pulang..sudah punya rumah di Jakarta?" sang nenek bertanya serata membuka bingkisan..
" Maaf nek..Aku sangat sibuk dengan pekerjaan..libur sehari tidak cukup untuk pulang pergi..." Jawab Sulis..
"Ibumu sedang ngurus  E - KTP untuk adik adikmu..itu siapa?tunanganmu? " tanya nenek itu seraya menatap Donny yang di balas kedian mata berulang sambil mengangguk menandakan iya
"Ooh itu..bukan , nek...tapi.."
" Kalau bukan kenapa nggak lekas kamu suruh pulang?becanda kamu.."
Sang nenek menyahut sebelum Sulis melanjutkan kalimatnya tadi...
Donny mengacung jempol seraya berkedip mata lagi.Sulis menoleh curiga dan terus menjawab..
" Itu..Donny nek..putra direkturku...dan..."
" Jadi bukan tunanganmu?..kenapa kamu nggak..kamu..eh..kamu nggak berkedip kedip?" tanya nenek yang kebingungan mau tanya apa tapi lihat Donny terus berkedip..Maka Sulis langsung tahu ada sutradara amatir...