Dan jika dirinya mengetahui telah menjadi mahluk miskin,maka iapun harus melakukan perjuangan demokrasi PAnca Sila ,supaya dengan kemenangan demokrasinya,akan merubahnya menjadi manusia yang berkecukupan.
Dan jika hendak mengamalkan Sila Ke Tiga dari Panca Sila,hendak mengamalkan Ayat Suci dan Sunnah Rasul.Sebab umat itu akan membatasi perilakunya sehingga tidak menjadi tuhan kecil didunia yang akan diperolok umat lainnya hingga akhir zaman .
- Jika ia kaya maka,ia harus memikirkan kalam Allah yang menyatakan bahwa hartanya adalh sebagian hak kaum miskin.Tentu terhadap kaum miskin tidak semestinya menghina dan mebiarkan kemiskinannya tidak tertolong dengan cara menculasi Allah,memakan harta simiskin yang ada dalam simpanannya
- Jika ia merasa penduduk negara,maka bermusywarahlah untuk mencapai tujuan ibadah,sehingga dirinya tidak menjadi tirani dan diktator yang an binasa oleh pembalan dendam dan penuntutan peradilan negara yang menggulingkannya
- Jika ia meras menjadi penduduk yang sudah mengamalakan agama dan menjadi demokrat,maka tidak boleh menyingkirkan seeorang yang dianggap tidak berhak atas urusan orang banyak noleh sebab amal dan perbuatannya yang mulia dan bermanfaat,tidak pernah diberitakan oleh pers
- Jika ia adalah mandataris atau utusan negara,maka tidak mungkin layak melakukan kegiatan yang menghancurkan tujuan mulia negara
Saudaraku..jika anda merenungkan,menelah dan menyadari bahwa ,anda adalah mahluk yang sewaktu waktu dapat disesatkan oleh iblis yang menebar kaum munafiq..tentunya anda merasa bahwa kehidupan ini adalah penuh marabahaya bagi masa depan.Dan mara bahaya itu datang dapat  berawal dari suatu kehidupan nyaman dan sejahtera  yang diciptakan oleh iblis dan kaum munafiq.Dan ada kalanya mara bahaya itu berawal dari kehidupan keras dan menghina serta menganiaya anda.Apakah kita tidak punya pilihan untuk melawan derita dan bahagia yang membawa kita kepada kesengsaraan hingga di akhirat? Saudaraku,....kita punya pilihan..dan kita harus meenempuh konsekwensi berat atas pilihan itu..
Bersambung  (Bagian 2)