Mohon tunggu...
Sofyan Sirajuddin ST
Sofyan Sirajuddin ST Mohon Tunggu... Insinyur - Sederhana

Selalu mencari hal-hal baru, suka menulis apa yang ada di kepala walaupun sedikit kacau dan tidak terstruktur.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Salah, Benar dan Menang atau Kalah

23 April 2012   10:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:15 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kehidupan ini kebanyakan orang mengambil background “salah, benar dan menang, kalah” di dalam sesuatu hal entah itu permainan ataupun pertandingan. “Salah, benar dan menang, kalah” biasa di pakai para orang-orang Hukum di pengadilan ketika melakukan persidangan yang di mana hakim akan memutuskan siapa salah dan siapa benar dengan bukti-bukti yang bisa terlihat oleh indra penglihatan kita, dan pengacara yang telah memenangkan kasus yang telah di ajukan di pengadilan akan merasa senang dan bangga karena telah memenangkan kasus tersebut, di sisi lain pengacara yang merasa kalah bisa pasrah dengan kekalahannya ataupun melakukan banding  ketika dia tak merasa puas akan keputusan hakim.

Nah dengan gambaran kecil yang ada di atas apakah kita dapat menganalogikan semua apa yang terjadi pada kehidupan kita seperti di atas ?

Sama halnya ketika kita berada di sebuah kelompok yang memiliki ideologi yang berbeda-beda, apakh kita dapat mengvonis bahwa orang-orang memiliki ideologi yang tidak sama dengan diri kita setiap tindakan dan keputusannya itu “salah” karena merasa tidak seperti dengan konsep yang ada di kepala kita, saya kira tidak kawan ? kenapa ? karena itu semua tak lain adalah sifat egois yang tinggi dan terlalu otoriter, karena selalunya memaksakan kehendak agar orang-orang bisa ikut di jalan kita, apakh kita ini NABI ataupun RAJA, yang setiap perkataan  dan tindakan kita selalu benar sehingga harus di ikuti oleh semua orang dan dengan lancangnya mengatakan ini benar dan ini salah, itu benar dan itu salah dengan berlandaskan kata bahwa saya ini adalah manifestasi tuhan, sungguh lancang kita ini !!! setiap orang memiliki metode yang berbeda-beda untuk menemukan titik kesempurnaan kawan, jadi tak usahlah kita ini memaksakan kehendak agar semua orang harus ikut dengan permainan yang kita anggap benar dan selalu menang !!!

Dan apakh kita dapat menganggap bahwa setiap apa yang kita lakukan dan lewati, itu adalah pertarungan yang akan mengeluarkan seorang pemenang dan seorang yang kalah ? dan mendapatkan piala atau penghargaan bagi sipemenang dan orang yang kalah hanya mendapatkan kekecewaan, sedangkan memang ada sesuatu yang tak harus mengeluarkan pemenang, tapi pantas dan tidak pantas kalau saya menyebutkannya, contoh : ketika 2 orang sedang mencari titik temu, sedang orang pertama ini sedang sibuk-sibuknya membuat peta untuk dapat sampai di tujuannya, tapi di sisi lain orang ke 2 ini mencotoh dan mengubah peta tersebut di saat orang pertama ini tertidur tanpa memikirkan bagaimana orang pertama ini susah payah membuatnya, dengan tujuan agar orang ke 2 ini bisa lebih dahulu sampai di titik temu tersebut !!! siapakah yang pantas ? silahkan anda menjawabnya sendiri !!!!

Yah lakukanlah sesuatu yang sesuai dengan perasaan dan logikamu, karena ketika anda melakukan sesuatu hanya mengikuti salah 1 nya itu artinya anda masih ragu-ragu dan bagilah ilmu anda melalui hati(tulus), jangan bagi hati anda melalui ilmu karena itu namanya di akal-akali !!!

Kata teman saya hidup ini memang mainan tapi bukan untuk di permainkan, kalau versi saya : hidup ini penuh dengan kebanggaan tapi bukan untuk di bangga-banggakan dan kata sang motivator saya : hidup itu penuh dengan pilihan, dan setiap pilihan pasti memiliki konsekwensi, setelah kita memilih jalanilah dengan senang hati !!!  (yah tergantunglah bagaimana anda memaknai hidup dan tulisan ini)

*Rangga Risa Swara*

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun