Mohon tunggu...
Fx Winanto ( Ipunk)
Fx Winanto ( Ipunk) Mohon Tunggu... Ngantilalicaraneturu Tour Guide Community

Tour Guide Wisata www.ngantilalicaraneturu.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menengok Dapur Produksi Sangkanjaya Bakery

29 Agustus 2025   18:33 Diperbarui: 29 Agustus 2025   18:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Team ngantilalicaraneturu tour guide community mengecek produksi roti (dok foto @ipunk)

KLATEN-kompasiana.com

Andre bukan sekadar pembuat roti rumahan biasa. Di balik label Sangkanjaya Bakery yang tersemat di setiap kemasan, ada kisah panjang tentang ketekunan, kegigihan, dan harapan yang terus menyala. Berlokasi di Gatak, Rt. 14 Rw. 04 Wadunggetas, Wonosari, Klaten, Andre bersama sang istri mengelola sebuah gubuk sederhana yang menjadi pusat produksi roti basah bercita rasa lokal, dari roti gulung empuk hingga roti krumpul dengan sensasi legitnya. Meski tampak sederhana, Sangkanjaya sesungguhnya lahir dari inisiatif besar untuk mengatasi minimnya lapangan pekerjaan di desanya (29/08/2025).

Sejak muda, Andre telah terbiasa menghadapi keterbatasan. Pernah bekerja di berbagai usaha, ia tak kunjung menemukan kecocokan hingga terpikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Pencinta roti sejak kecil, Andre memberanikan diri meramu resep-resep turun-temurun menjadi penganan kekinian. Dorongan untuk mandiri dan menunaikan tanggung jawab keluarga membuatnya yakin bahwa kualitas dan konsistensi rasa menjadi kunci. Dari situlah, ide sederhana tentang roti rumahan bermerek Sangkanjaya Bakery tercipta.

Proses Pengopenan Roti (dok foto @ipunk) 
Proses Pengopenan Roti (dok foto @ipunk) 

Dengan semangat menyalakan pelita usaha, Andre merantau ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Di tanah perantauan itu, usahanya berkembang pesat. Ia merekrut beberapa tenaga sales, khususnya sesama perantau yang merantau di Kalimantan, untuk menggenjot distribusi. Dalam waktu singkat, Sangkanjaya roti bukan hanya sekedar jajanan pasar, kelezatan roti gulungnya menjadi perbincangan di antara komunitas setempat.

Puncak kesuksesan datang ketika Andre berhasil menjalin kemitraan dengan puluhan outlet. Totalnya mencapai 20 jalur distribusi yang tersebar di kota-kota besar dan pelosok di Kalimantan. Setiap pagi, aroma harum roti gulung yang baru keluar dari oven menyambut para pedagang dan konsumen. Omzet meningkat, permodalan berputar cepat, dan Andre merasa usahanya menjejak pada titik manis impian, kemandirian finansial dan reputasi produk berkualitas.

Andrew Sangkanjaya Bakery (dok foto @ipunk) 
Andrew Sangkanjaya Bakery (dok foto @ipunk) 

Namun, sebagaimana kue gelegar yang kerap renyah di permukaan tapi rapuh di dalam, usaha Andre menghadapi ujian berat. Sejumlah oknum sales mengambil celah untuk berbuat curang. Uang hasil penjualan raib dibawa kabur, meninggalkan lubang kerugian yang tak sedikit. Kekecewaan mendalam membuat Andre dan istrinya terpaksa merelakan kepergian beberapa mitra. Rasa tidak nyaman di antara rekan usaha memuncak, hingga keputusan berpindah kembali ke Pulau Jawa menjadi satu-satunya pilihan demi menjaga integritas dan ketenangan jiwa.

Sejak dua tahun silam, keduanya kembali merintis Sangkanjaya Bakery dari nol, kali ini di Klaten, Jawa Tengah. Tanpa staf tambahan, seluruh proses produksi, pemasaran, hingga distribusi ditangani berdua, Andre dan istrinya. Di gubuk sederhana mereka di Wadunggetas menjadi saksi kerja keras harian, mencampur adonan, membentuk roti gulung, memanggang, hingga mengemasnya untuk didistribusikan. Meski skala produksi jauh lebih kecil dibanding pada saat di Kalimantan, semangat menghidupkan usaha tetap berkobar.

Roti gulung paska di open (dok foto @ipunk) 
Roti gulung paska di open (dok foto @ipunk) 

Setiap hari, mereka menghabiskan setidaknya 20 kilogram tepung roti merek Cakra untuk menghasilkan puluhan papan roti gulung dan roti krumpul. Produk-produk ini kemudian disalurkan ke toko roti lokal, sentra oleh-oleh, dan warung-warung sekitar Klaten. Walau kapasitas terbatas, mereka bersyukur karena sedikit demi sedikit relasi bisnis tumbuh. Beberapa toko oleh-oleh pun kini rutin memesan setiap pekan, menandakan bahwa kualitas dan reputasi Sangkanjaya masih mampu bersaing di pasar.

Kendala terbesar tetap satu, ketiadaan tenaga tambahan. Jika dahulu beban distribusi terbagi pada beberapa sales, kini hanya ada dua tangan yang terus bergerak. Pengolahan bahan baku, pemanggangan, pengepakan, hingga pengantaran ke point-point penjualan menjadi aktivitas padat yang memakan waktu dan tenaga. Peralatan dapur pun masih seadanya, oven kecil, meja kayu di sudut gubuk, dan rak-rak penampung roti yang sesekali penuh tapi lebih sering mengundang harapan.

Roti basah isi (dok foto @ipunk) 
Roti basah isi (dok foto @ipunk) 

Untuk menjawab tantangan itu, Andre menyiapkan terobosan baru, dirinya menggandeng komunitas pemandu wisata "Ngantilalicaraneturu Tour Guide Community." Inisiatif ini bertujuan membuka segmen pasar baru melalui wisata edukatif. Para pemandu akan mengantar wisatawan yang tertarik menyaksikan langsung proses produksi roti gulung khas Sangkanjaya. Selain melihat cara pembuatan tradisional, pengunjung juga bisa mencicipi langsung roti hangat, sekaligus berbelanja oleh-oleh.

Kolaborasi ini membawa dua manfaat sekaligus. Pertama, memberikan nilai tambah wisata Klaten yang selama ini dikenal dengan umbul mata air dan candi. Kedua, membuka peluang pemasaran roti Sangkanjaya Bakery ke kalangan pelancong yang berkunjung. Edu-wisata roti menjadi daya tarik unik yang berbeda dari paket tur umumnya, sehingga merek Sangkanjaya Bakery dapat menancapkan citra sebagai produk lokal berkualitas sekaligus memperkaya pengalaman tur.

Proses Pengopenan Roti (dok foto @ipunk) 
Proses Pengopenan Roti (dok foto @ipunk) 

Dalam setiap kesempatan, Andre senantiasa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pemandu. "Berkat teman-teman tour guide, kami jadi tambah wawasan dan dapat celah pasar baru. Mereka membantu mengenalkan proses pembuatan roti kami pada wisatawan yang mencari oleh-oleh khas Klaten," ujarnya. Apresiasi itu menjadi bukti sinergi produktif antara sektor UMKM dan pariwisata, yang bisa saling menguatkan.

Bagi siapa saja yang kebetulan singgah di Klaten, Andre membuka pintu gubuk workshopnya. Anda bisa menghubungi Ngantilalicaraneturu Tour Guide Community untuk mengatur kunjungan. Selain menyaksikan langsung resep rahasia adonan roti gulung, pengunjung juga berkesempatan mencicipi varian rasa, mulai klasik dengan isian gula merah, hingga inovasi selai coklat dan keju. Jangan lewatkan pula roti krumpul, kudapan empuk yang memikat lidah.

Roti gulung berbagai varian (dok foto @ipunk) 
Roti gulung berbagai varian (dok foto @ipunk) 

Perjalanan Andre menegaskan satu hal, kesuksesan tak selalu diukur dari besarnya skala usaha, melainkan konsistensi mempertahankan kualitas dan inovasi. Meski sempat terpuruk karena kecurangan orang lain, keberanian untuk memulai kembali menunjukkan betapa kuatnya tekad seorang pengusaha muda. Dari gubuk sederhana di Klaten, Sangkanjaya Bakery kini hadir bukan hanya sebagai makanan, melainkan lambang harapan yang tak padam. Jadi, mari dukung produk lokal, rasakan hangatnya roti gulung Sangkanjaya Bakery, dan jadikan setiap gigitan sebagai penghormatan pada kisah inspiratif Andre dan istrinya.

(FX Winanto Ipunk)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun