Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Titip Doa Unik di Rukun Yamani

11 September 2016   06:23 Diperbarui: 11 September 2016   08:58 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Titip doa lewah HP (dokpri)

Di tengah berdesak desakannya jemaah haji di daerah Rukun Yamani (sudut Yamani), telinga saya mendengar suara khas India berbicara cukup keras lewat HP. Saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Ibu India yang berbicara tepat di samping saya itu tiba-tiba menempelkan tangannya di dinding Ka’bah. Awalnya saya tak memperhatikan tangan yang menempel itu, tapi akhirnya terperhatikan juga. Sebuah HP dipegang dan ditempelkan ke dinding Ka’bah. Suaranya sayup terdengar karena disetel menggunakan speaker. Sesekali terdengar kata “Ya Allah... ya Allah...”

Barulah saya dapat sedikit mereka-reka pembicaraan sebelumnya. Kira-kira begini, “Kalau kamu mau berdoa sekarang saja. Saya lagi di depan Ka’bah” kata ibu India ini. “Iya...” kata yang di seberang sana. Lalu Ibu itu menempelkan HP-nya ke Ka’bah. Saya hitung ada lebih dari dua kali ibu itu menempelkan HP-nya ke dinding Ka’bah. Cara ibu ini menarik sekali dan boleh ditiru asal siap kehabisan pulsa.

Kabah memang merupakan tempat berdoa yang mustajab, apalagi Rukun Yamani. Tempat ini menjadi salah satu alternatif berdoa karena daerah Hajar Aswad tingkat kesulitannya sangat tinggi. Mustajab, artinya peluang dikabulkannya doa itu sangat besar makanya orang sangat ingin berdoa di sana. Setiap orang yang berangkat haji, pasti dititipi doa oleh yang ditinggalkannya.

Saya sendiri sering membawa berlembar-lembar surat doa. Ada yang spesifik memohon ada yang umum saja. Ada yang cukup ditulis nama dan permohonannya, ada juga semacam surat yang ditujukan untuk Allah. Untuk seperti itu, biasanya saya akan letakkan di dinding Hijir Ismail. Insyaallah, Dia tahu dan membacanya.

suasana di sekitar Rukun Yamani (dokpri)
suasana di sekitar Rukun Yamani (dokpri)
Saya tak ingin mempersoalkan caranya, yang saya yakini Allah akan mendengar doa setiap orang. Dia akan menjawab doa itu satu persatu dengan baik. Bahkan kalau doa itu unik, mungkin doa itu dulu yang diijabah. Berkaitan dengan ini, saya ingat kisah Maulana Jalaluddin Rumi tentang Nabi Musa as.

Suatu Ketika Nabi Musa mendapati seorang gembala yang berkata kepada Allah: “Wahai Tuhanku aku sungguh mencintai-Mu. Aku akan melayani-Mu sepuas hatiKu. Aku sayang Engkau. Aku ingin sekali membelai dan menyisir rambutMu. Aku ingin sekali menyemir sepatumu”

Mendengar perkataan demikian Nabi Musa marah dan menasihati Si penggembala kambing. “Wahai penggembala, apa yang telah kau katakan telah menodai derajat Tuhan. Kamu tidak pantas berkata begitu, karena Tuhan tidak membutuhkan apa yang kau katakan”.

Si gembala sedih dan ketakutan. Dia tahu orang yang berbicara di depannya.  Sambil memohon, penggembala itu berkata:  “Wahai Nabi Musa engkau yang lebih mengetahui hubungan antara hamba dan Allah. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Yang jelas cintaku pada Tuhan melebihi cintaku pada apapun”.

Musa menjawab: “Jika begitu adanya bertobatlah kamu!” Si penggembala lari menuju hutan dan tidak kelihatan mukanya selama beberapa hari.

Ngantri di Hajar Aswad (dokpri)
Ngantri di Hajar Aswad (dokpri)
Beberapa saat kemudian Nabi Musa mendapat teguran dari Allah. Seolah-olah Allah menyalahkan semua tindakan Nabi Musa yang membentak penggembala kambing. Kepada Nabi Musa Allah berkata, “Wahai Musa engkau telah memisahkan antara Aku dan hamba-Ku. Pecinta dan Yang dicinta tidak dibatasi oleh kata-kata dan kalimat. Pecinta dan Sang di Cinta tidak terikat ikatan hukum dan formalisasi.

Suara dari langit selanjutnya berkata; "Mereka yang terikat dengan basa basi bukanlah mereka yg terikat oleh cinta,dan umat yg beragama bukanlah umat yg mengikuti cinta,karena cinta tidak mempunyai agama selain kekasihnya sendiri. Datanglah padanya sampaikan salamku untukNya. Berbuatlah sesuka dia. Sesungguhnya Aku sangat ‎mencintai dan ridla padanya”. ‎

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun