Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesantren Al Musthafa Kumpulkan 1000 Jenis Pohon Buah

15 Februari 2020   06:46 Diperbarui: 15 Februari 2020   06:51 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panen durian di lahan pesantren (Dokpri)

Satu waktu, ada anak yang bertanya kepada saya. Sambil menunjuk sebuah tanaman, dia bertanya,"ini pohon apa?". Jawab saya, "kalau di masa kecil saya, tanaman ini popular sekali. Saat tak ada uang jajan, tanaman in bisa jadi sasaran. Rasanya manis dan berpostur seperti bambu. 

Karena manis, tanaman ini jadi bahan membuat gula" belum selesai saya menyebutkan naman pohon tersebut, dia lalu berkata, "tebu ya". Saya mengangguk mengiyakan jawabannya. Artinya dia pernah dengar pohon tebu, namun belum pernah tahu bentuk pohonnya. Ada juga yang tidak tahu nama pohon dan apalagi bentuknya.

Beberapa kejadian yang mirip seperti kejadian di atas, membuat saya ingin mengumpulkan berbagai macam pohon-pohonan terkhusus buah-buahan. Tujuanya agar anak-anak tahu buah-buahan dan pohonnya. Apalagi, masyarakat Sunda sebetulnya sangat akrab dengan berbagai jenis pohon dan hewan.

Dalam buku Toponimi, Susur Galur Nama Tempat di Jawa Barat, disebutkan bahwa ada 181 nama tempat di daerah Jawa Barat yang dikaitkan dengan nama tumbuhan. Ada apus, Kiara, calengka, caringin, biru, loa, bihbul, kopo, batu dan lain sebagainya.

Selain untuk mengenalkan berbagai tumbuhan buah, ternyata keragaman hayati membuat bumi ini semakin sehat. Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragam ekosistem dan habitat disertai banyaknya spesies hewan dan tumbuhan yang menghuni ekosistem tersebut. Semakin beragam tumbuhan di satu tempat akan semakin baik dan sehat tempat tersebut.

1000 pohon dimulai dari 1. Maka dari itu, sejak beberapa tahun ini, saya mencoba mengumpulkan pohon-pohon khas, dan terkhusus buah-buahan. Mulai dari buah-buahan lokal hingga buah buahan dari luar negeri.

Anggur yang berbuah indah (dokpri)
Anggur yang berbuah indah (dokpri)
Jika dihitung-hitung, saat ini, pesantren Al Musthafa sudah memiliki hampir 100 jenis buah-buahan. Varian jeruk, manga, jambu batu dan jambu air adalah  jenis buah dengan varian terbanyak. Hampir 40 jenis. Sisanya ada satu satu pohon.

Di antara pohon itu adalah : nangka, manggis cengkeh, jamblang, belimbing, lengkeng, petei, jengkol, kacang amazon, long mulberry, tin, zaitun, pisang, anggur brazil, miracle fruit, jambu mente, kemang, kepel, kopi, sawo, alpukat, dan lainnya.

Pesantren Al Musthafa Cijapati (dokpri)
Pesantren Al Musthafa Cijapati (dokpri)
Dari mana asal pohon buah tersebut? Kebanyakan dari pohon-pohon yang dikoleksi berasal dari para dermawan. Dalam hal ini, Pesantren Al Musthafa mengadakan program penanaman tanaman produktif seperti kopi, pisang dan alpukat. Program ini ditawarkan kepada para peminat dan jika dana terkumpul, tanaman itu kemudian dibeli dan ditanam di tanah wakaf Al Musthafa. 

Untuk wakaf jenis ini, diarahkan pada pohon pohon produktif dengan pasar yang cukup luas. Jenis penanaman pohon ini diarahkan pada tanaman yang cukup umum dan bisa ditanam secara massal seperti alpukat, kopi dan pisang. 

Ada juga jenis koleksi. Para dermawan juga dapat memilih jenis tanaman yang mau ditanam di lahan wakaf. Untuk yang seperti ini pihak Pesantren akan mengarahkan tanaman apa saja yang diperlukan untuk melengkapi koleksi tanaman. Tujuannya agar angka 1000 jenis buah tercapai. jadi kalau yang massal tujuannya adalah produksi buah secara kuantitas, untuk koleksi diarahkan ke keragaman jenis buah-buahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun