Mohon tunggu...
Fuad Zein
Fuad Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Impossible is nothing

Penikmat kesunyian di keheningan malam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersama Tri, Membungkam Pandemi dengan Berliterasi

15 Juli 2020   22:45 Diperbarui: 15 Juli 2020   22:39 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekayasa literasi (sumber: Line-Kumpulan Puisi)

Dalam #KalahkanJarak seperti hal-nya saat ini, ternyata aplikasi Hago sendiri merupakan salah satu aplikasi yang dapat berinteraksi dalam jaringan (daring), bahkan penggunanya sendiri dari Sabang sampai Merauke serta dari luar negeri sekalipun. Layaknya selama pandemi saat ini, kita lebih sering menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings, Google Meet dan aplikasi sejenis lainnya yang dapat bertatap muka secara langsung melalui media virtual. Ya, bagaimana cara pandang setiap individual dalam menanggapinya dan memerankan permainannya saja.

Selain diskusi tentang literasi, ternyata ada banyak event dan acara lainnya dari aplikasi tersebut yang dapat mengasah pengetahuan dan pemahaman kita. Layaknya event atau pementasan sebagaimana yang kita saksikan seolah-olah pada saat di teater. Walaupun kita akan lebih sering dalam mendengarkan suaranya saja, daripada bertatap muka secara virtual pada saat acara berlangsung.

Akan tetapi, dari acara tersebutlah yang banyak menarik minat seseorang untuk ikut serta bahkan mendalami dunia literasi, walaupun pada awalnya tidak mengetahui apa makna literasi itu sendiri. Biasanya, sekali acara diskusi, pementasan, serta event sekalipun dapat mencapai penonton 20 sampai 100-an orang bahkan lebih. 

Event puisi di aplikasi Hago (sumber: dokumen pribadi)
Event puisi di aplikasi Hago (sumber: dokumen pribadi)

Seiring berjalannya acara tersebut, ternyata ada beberapa teman yang sudah mendokumentasikan dan bahkan mempublikasikannya ke dalam channel Youtobe. Sebagaimana dapat kita lihat di Youtobe dengan judul:

 

"Sekecil apapun teman-teman berkarya, coba kembalikanlah karya itu kepada pembacanya. Dari sana kita akan menemukan medan yang sesungguhnya. Apakah karya itu bagus atau tidak? Apakah karyanya itu bertahan lama atau tidak?"

Begitulah tuturnya pak Bode Riswandi saat diskusi bersama dengan keluarga rumah gadang HPI. Dari ucapan itulah, saya termotivasi selama di rumah aja untuk meningkatkan kemampuan menulis saya. Akan tetapi, untuk meningkatkan kemampuan tersebut kita dapat membaca buku secara offline maupun online, seperti membaca buku online di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), berdiskusi dan lain sebagainya. 

Pada akhirnya, saya mengimplikasikan tulisan ke sebuah puisi. Walaupun masih pemula dalam menulis puisi, saya memberikan nama inisial kepada puisi tersebut dengan nama "Bungkam", pada setiap karya yang saya goreskan. Berikut salah satu karya yang saya coretkan ke dalam bentuk puisi. 

BULAN PENGAMPUNAN

Usai sudah hari bumi sedunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun