Mohon tunggu...
Furqan Jurdi
Furqan Jurdi Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca, pendengar dan penulis

Sampaikanlah keyakinanmu meskipun tidak disukai semua orang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menimbang Fahri Hamzah dalam Pilpres 2019

13 Januari 2018   01:47 Diperbarui: 13 Januari 2018   02:36 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi ummat Islam tidak boleh memaksa siapapun untuk memeluk agama Islam, dan memaksa orang lain yang berbeda agama untuk menerima syariah Islam. Maka untuk tegaknya syariat ini ummat Islam harus memiliki seorang pemimpin yang mengerti dan memahami perintah Allah secara wajar dan benar.

Saya ingin mengambil analogi orang yang sholat berjamaah untuk mengkalisifikasikan seperti apakah pemimpin (imam) itu bagi ummat Islam. Pertama adalah meluruskan shaf dan merapatkan barisan, bagi siapa yang tidak mau merapatkan barisan, maka Allah akan mencerai beraikan mereka. (HR. Muslim No. 436).  Kedua adalah menimbang diri sendiri untuk menjadi imam untuk jamaah. Penilaian tersebut adalah berdasarkan syariat.

Orang yang berhak menjadi imam adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Abi Mas'ud al-Badri Rasulullah Saw. Bersabda "Yang (berhak) menjadi Imam (suatu) kaum ialah yang paling pandai membaca Kitabullah (fasih). Jika mereka dalam bacaannya sama, maka yang lebih mengetahui tentang sunnah. Jika mereka dalam sunnah sama, maka yang lebih dulu hijrah. Jika hijrahnya sama maka yang lebih dulu masuk Islam (dalam Riwayat Lain umur)" (HR. Muslim 2/133 dalam Armen Halim Naro: Adab-Adab Imam dalam Sholat Berjamaah). Dalam hadits yang lain dikatakan bahwa jangan sekali-kali yang mengimami sholat itu dibenci oleh kaumnya (lihat Ibnu Majah no. 971 ibid).

Dari dua hadits tersebut penulis ingin menggambarkan karakter pemimpin dalam Islam yang dalam sholat dikatakan sebagai imam, dan dalam negara dikatakan sebagai Presiden, keduanya memang tidak sama tapi keduannya identik. Karena bagi muslim sholat merupakan bentuk konkrit dari hablum min Allah sedangkan gerakan dari sholat memiliki makna yang terikat dengan kehidupan sehari-hari.

Yang ingin saya interpetasikan dari hadits ini adalah tentang sosok yang memimpin indonesia, sosok yang dimaksud adalah Fahri Hamzah. Apakah benar bahwa Fahri Hamzah adalah merupakan sosok "imam" yang dicirikan dalam Islam?

Pertama adalah kemampuannya dari segi ilmu. Ini tidak bisa dibantah bahwa Fahri mrupakan sosok politisi Islam yang cakap dalam menyampaikan pendapatnya, ia adalah politisi yang paling fasih dalam menyuarakan suara ummat Islam di Parlemen. Lebih jauh suara mereka yang teraniyaya dan mereka yang hidup serba kemiskinan. 

Salah satu contoh, Ia memperjuangkan UU tentang Tenaga Kerja Indonesia supaya TKI bisa hidup makmur dan terlindungi di negara orang tempat mereka bekerja. Dari segi agama meskipun Fahri bukan Hafidz al-Quran, namun bacaan al-Qurannya sangat baik (fasih), dan itu dapat disaksikan dalam beberapa video yang berdar di you tube. 

Fahri Hamzah adalah bentuk kefasihan politisi dalam menyuarakan kebenaran, dan kefasihan politisi dalam membaca ayat-ayat al-Quran. Dan kebanyakan orang yang fasih (bagus) dalam berbicara dan membaca al-Quran adalah mereka yang masih muda. Ini pentingnya pemuda-pemuda Islam untuk tampil untuk menggantikan generasi tua yang sekarang mereka telah menyerahkan sepenuhnya kepada generasi muda, masa depan ummat dan bangsa ini.

Dari segi pemahaman Islam, saya kira tidak ada orang yang meragukan bahwa Fahri Hamzah mengerti dan paham tentang sunnah-sunnah Rasulullah. Meskipun ia bukan ahli hadits, dari beberapa penyampainnya ia tahu dan mengerti secara mendalam tentang ajaran, larangan dan perintah Agama Islam.

Kemudian tentang yang lebih dulu hijrah. Ini juga dimaknai sebagai yang lebih tua dari antara ummat Islam. Siapakah yang tua yang ingin tampil dalam politik nasional sekarang ini? saya kira ada satu, beliau juga fasih dan lebih tua dari Fahri, yaitu Prof. Yusril Ihza Mahendra. Dua orang ini sama-sama harus dipertimbangkan, karena mereka adalah dua sosok generasi Islam modernis yang pernah berjuang untuk bangsa ini. perjuangan mereka adalah ketika kekuasaan telah mencapai puncak kesalahannya dan mereka tampil bersama pejuang lainnya untuk mewujudkan kehidupan demokrasi yang sehat di Indonesia. Fahri Hamzah adalah salahsatunya.

Kemudian yang tekahir adalah orang yang paling dicintai oleh kaumnya. Saya rasa hal ini bisa dilihat dari respon ummat Islam akan kehadiran Fahri dalam berbagai kesempatan, bersama-sama dengan ummat dan ulama, berjuang baik dalam membela agama dan ulama, maupun membela kaum muslimin, baik mereka yang hidup di indonesia, maupun saudara-saudara muslim kita yang ada diberbagai belahan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun