Suatu ketika SuItan Ibrahim datang ke Donggo untuk membujuk mereka khususnya orang Kala agar mau tunduk pada Belanda. Orang-orang Donggo secara terang-terangan menampik ajakan Sultan. Sultan pun murka dan menggempur Kala. Karena kecewa dengan sikap Sultan yang kooperatif (mau bekerja sama) dengan Belanda, rakyat Kala dan Donggo umumnya mencoba membunuh Sultan, akan tetapi gagal. Perang Kala pun meletus padatahun 1909 dan berakhir pada Juni 1910.
Sultan Ibrahim bersama Raja Muda Tureli Donggo, Muhammad Salahuddin, datang bersama orang Donggo yang gagah berani di antaranya Ntehi, Ngita dan Juru Ncahu. Mereka berunding di Asi (Istana) Mbojo bersama Sultan. Tapi ketika beberapa saat mereka berunding, Istana dikepung pasukan Belanda. Ketiga orang Donggo itu ditangkap dan dibuang ke Goa Makassar. Mereka dibebaskan sepuluh tahun kemudian. Donggo pun kalahdengan tipu muslihat Belanda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI