Mohon tunggu...
Nur Rohmi Aida
Nur Rohmi Aida Mohon Tunggu... lainnya -

ingin berkeliling dan mendapati segala hal keindahan yang dimiliki bumi ini...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bank Syariah dan Kemanfaatan Produknya

27 Oktober 2017   23:31 Diperbarui: 28 Oktober 2017   00:00 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana caranya menabung untuk biaya umroh? Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang kerap kali mengganggu benak saya. Bagaimanapun saya sudah mencoba, menyisihkan uang  untuk kemudian dikumpulkan untuk biaya umroh suatu hari nanti. Namun kenyataannya, selalu saja gagal. Uang itu, pada akhirnya terambil untuk keperluan macam-macam.

Namanya Bu astutiana. Beliau ini merupakan salah satu rekan komunitas saya. Sesama Kompasianer yang juga tinggal di Solo. Beberapa waktu lalu, beliau mengabarkan bahwa sebentar lagi dirinya akan melaksanakan ibadah umroh. Yeahh, kabar yang menggembirakan, dan buat saya ini memacu untuk kian mengerahkan usaha agar saya pun secepatnya bisa ke sana.

Dari cerita-cerita Uti (panggilan akrab untuk Bu astutiana) awalnya ia juga mengalami hal yang juga saya alami, uang untuk umroh sering berkurang untuk keperluan yang lain. Tapi untunglah, pada akhirnya ia menemukan cara menanggulangi masalah tersebut.

Uti cukup kreatif. Jadi, karena uang yang Uti sisihkan buat umroh selalu berkurang, akhirnya Uti terpikirkan untuk menabung saja dengan membeli emas. Uti lantas melakukan pembelian emas di bank Mandiri Syariah dengan cara diangsur lewat debet dari rekening Mandiri Syariah miliknya, dimana Uti mengambil akad selama 4 bulan untuk menyelesaikan angsuran. Yang berkesan buat Uti adalah emas yang dibelinya lewat sistem nyicil seketika itu langsung diperlihatkan ke Uti di depan. Menurutnya pula, perhitungannya pun  murah.  

Saat akhirnya Uti punya uang, Uti langsung melunasi cicilan emas tersebut, dan seketika itu juga emas juga langsung diberikan oleh pihak bank. Emas inilah yang kemudian ditabung dan kemudian ia gunakan untuk tambahan biaya umroh. Ya, kalau wujudnya emas kan gak bisa sewaktu-waktu diambil. Jadi memang cenderung aman.

solopos.com
solopos.com
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. (UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah)

Prinsip Syariah dalam Operasional Perbankan Syariah

Melarang Riba (Penambahan pendapatan secara tidak sah), Haram (Transaksi yang objeknya dilarang syariah), Maisir (Transaksi yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan), Zalim (Transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lain), Gharar (Transaksi yang objeknya tidak jelas) dan Ikhtikar (Praktik penimbunan). Melakukan Prinsip Kemitraan (Ta'awun), Prinsip Keadilan (Saling ridho), Prinsip Kemanfaatan (Kemaslahatan), Prinsip Keseimbangan (Tawazun) dan Prinsip Keuniversalan (Rahmatan lil'alamin)

Uti adalah nasabah yang meyukai menabung di Bank-bank syariah. Selain menggunakan Mandiri Syariah, Uti juga memiliki rekening BNI Syariah. Bagi Uti, bank ini seperti dompet berjalannya. Ia menabung disana dengan fasilitas ATM yang bisa ia gunakan sewaktu-waktu layaknya semudah mengambil uang dari dompet. Plus, Ia memakai tabungan IB Hasanah Wadiah, dimana ia menabung  tanpa mendapatkan potongan administrasi tapi disaat bersamaan ia juga tidak mendapat keuntungan bagi hasil. Yeah, persis seperti ketika kita menyimpan uang di dompet, nggak ada biaya admin ketika kita menyimpan uang di dompet bukan?

Yeahhh, dari cerita-cerita Uti, saya jadi bersemangat untuk meniru caranya menabung dengan membeli emas lewat Bank Syariah, sekaligus juga, saya jadi pengen membuka rekening bank syariah.  Bank Syariah menurut saya menarik. Memang aturan setiap bank syariah itu berbeda-beda. Namun rasanya, Bank Syariah memang sebuah solusi  untuk kondisi syarii yang diharapkan bisa dilakukan seorang muslim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun