Mohon tunggu...
Ahmad Fuad Afdhal
Ahmad Fuad Afdhal Mohon Tunggu... Dosen - Ph.D.

Pengamat isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Prediksi Perilaku Pemilih

28 Desember 2018   15:39 Diperbarui: 29 Desember 2018   05:48 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(nasional.kompas.com)

Faktor utama yang menjadi pertimbangan mereka yang ingin berkompetisi dalam Pemilu adalah pemilih. Ini tidak lain karena pemilih yang akan menentukan arahnya Pesta Demokrasi tersebut. Siapa yang akan mereka pilih jelas menjadi faktor penentu dalam arena Pemilu.

Akan tetapi, mengapa pemilih memilih menjadi sesuatu yang sangat penting. Ini menjadi sesuatu yang krusial, sebab setiap calon berlomba untuk memahami faktor mengapanya yang ingin diketahui.

Hanya saja, faktor ini justru yang tidak mudah diketahui. Supaya memprediksi faktor yang kompleks tersebut kemudian menjadi prioritas.

Apa yang dimaksud di atas tidak lain adalah upaya memahami perilaku pemilih dalam memilih. Berbagai cara, metode, dan teknik dikembangkan untuk memahami faktor mengapa pemilih memilih dalam Pemilu.

Namun, semua yang dilakukan pada dasarnya hanya merupakan prediksi yang tidak akurat 100%. Prediksi tidak lain adalah upaya memahami memahami perilaku termasuk gejala, simtom, dan kecenderungan. Walau begitu, ini tetap merupakan yang bermakna dalam keinginan memahami prilaku pemilih.

Memprediksi memang bukan pekerjaan yang mudah bagi siapapun. Tetapi, sangat perlu, penting, dan bernilai. Tidak heran jika di perguruan tinggi ternama, banyak sekali yang telah dilakukan untuk apa yang disebut Perilaku Pemilih. Entah itu yang ilmiah dan sangat mendasar maupun ilmiah dan aplikatif.

Penelitian dalam topik ini berkembang dan banyak peminatnya sehingga menjadi ilmu yang daya pikatnya tinggi. Apalagi penggunanya juga cenderung meningkat.

Bagi para politisi yang dibantu dengan timnya, memprediksi perilaku pemilih merupakan suatu keharusan. Ini karena mereka sangat memerlukan gambaran tentang perilaku para pemilih. Tidak heran jika perusahaan yang bergerak sebagai konsultan politik juga berkembang. Seperti hukum ekonomi, penawaran dan permintaan.

Berbagai varian juga ikut berkembang dalam upaya memprediksi prilaku pemilih. Hal ini juga direfleksikan dalam kegiatan para konsultan politik di negara-negara maju yang mengkhususkan dalam prilaku pemilih. Bagaimanapun, diperlukan dalam menganalisis prilaku pemilih.

Partisipasi Politik
Salah satu faktor yang menjadi analisis dari prilaku adalah partisipasi politik. Faktor ini pada hakekatnya merupakan minat utama dari para politisi. Refleksi dari prilaku yang menarik adalah sejauh mana para pemilih berpartisipasi dalam politik.

Tolok ukur dari partisipasi politik dari masyarakat bisa dianalisis baik secara kuantitatif. Gegap gempita dan riuh rendah yang terdapat pada pertemuan akbar atau yang sejenisnya yang dihadiri oleh ratusan bahkan jutaan orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun