Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Timnas - PSSI "Apakah Tuhan Sedang......??"

3 Desember 2014   07:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:10 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegagalan demi kegagalan Timnas di berbagai kelompok Usia (U19, U23, dan Senior) di ajang tingkat Asean dan Asia, membuat suatu tanda tanya besar kepada penulis. Tentu jg para pendukung Timnas terutama di Kompasiana ini.

(sumber: tribunnews.com)

Mulai dari keterpurukkan Timnas U-19 di AFC Cup Myanmar yg lalu. Timnas yg digadang-gadang akan membangkitkan "batang tarandam", ternyata tidak ada sama sekali menghasilkan point di Group. DAri beberapa analisa pakar2 olah raga, ternyata parade tour yg panjang bak "sirkus" membuat peak performence pemain mulai menurun. Apa lagi ditambah dgn dibatalkannya ajang kompetisi resmi  keikutsertaan Timnas U-19 di Piala Cotif  Valencia, Spanyol. Ini disebut2 jg salah satu buang kerok pemain kehilangan semangat mengikuti turnament HBT di Brunei.

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2014/08/18/u-19-garuda-jayamengerjai-pssi-btn--673873.html

sSian Games Incheon Korsel pun bernasib tdk jauh beda, sekalipun berhasil menembus babak 16 besar. Tetapi jelas Timnas U-23 yg diperkuat senior tiga orang tdk berkutik sama sekali ketika menghadapi Timnas Thailand dan Korut. Skor telak 6-0 dan 4-1, seolah2 sepak bola kita tdk mampu berbicara banyak di tingkat Asean apa lagi Tingkat Asia. Walaupun blunder pelatih Aji Santoso menurunkan pemain lapis ke dua, setidaknya tidak harus kalah dgn skor telak dgnThailand.

Dari sini sudah nampak indikasi bahwa ada sesuatu yg "salah" dalam pembinaan pesepak-bolaan kita. Sesuatu itu bila diartikan sederhana bisa dikatakan dgn bobroknya system kompetisi liga Indonesia yg disebut2 sebagai liga terjegger diseantero jagad ini. Dimulai dari system perekrutan pemain, pelatih, wasit, bahkan indikasi kuat konspiarsi terselubung antara CEO dgn federasi pun terjadi dan bukan rahasia umum lagi. Hal ini bagi pemain Timnas bisa mempengaruhi dalam semangat bertanding. Sportivitasan dlm olah raga menjadi ternoda. Sekalipun para pemain masih kuat mencoba memperlihatkan semangat bermain, tetapi bila sudah down semangat yg dipaksakan jauh berbeda dgn semangat militansi bermain. Dengan meminjam istilah Jose Mourinho "special one" :

Jose Maurinho “Saya pikir timnas Anda harus bermain dengan passion yang tinggi. Saya pikir itu adalah yang terbaik untuk bisa membuat timnas Anda lebih baik. Anda harus bangga saat menggunakan seragam timnas dan mewakili negara Anda”.

Bermain dengan kebanggaan membela TIMNAS dan mewakili Negara Anda. Jika anda sudah memiliki itu, maka anda akan lebih kuat dari kemampuan sebenarnya. Bahkan jika tak punya potensi yang bagus karena lawan anda kuat. Jika anda bermain dengan kebanggaan maka anda bisa lebih baik”

(Jose Mourinho- Pelatih Chelsea. tribun.com – 26 Juli 2013)

Apa yg disampaikan Mou sewaktu Chelsea berkunjung tahun lalu, terbukti benar adanya hingga sampai melanda Timnas Senior di AFF 2014 ini.

14175398342050097640
14175398342050097640
(sumber: bola.viva.co.id)

Timnas senior pun jg tdk bisa berbuat banyak utk bisa lolos fase group. Di lumat 4-0 dgn negara yg sepak bolanya tidak begitu populer, ini sudah menujukkan bahwa apa yg salah dan keliru lagi dgn sepak bola Timnas kita. Berbagai faktor banyak diulas dn di analisa di kanal bola kompasiana ini. Yg mana ulasan2 rekan2 begitu dalam yg kalau diibaratkan akurasi operan bolanya boleh dikatakan 80 % lebih. Dgn kata lain mendekati fakta yg sesungguhnya.

Terlepas dgn gaya bermain Timnas dgn formasinya, mungkin sudah saatnya Federasi PSSI melakukan Instropeksi yg betul2 mendalam dgn hati nurani. Evaluasi Timnas Senior yg gagal jelas perlu dilakukan. tetapi lebih dari itu Evaluasi internal pun jg diterapkan. Dgn mengundang pakar2 olah raga serta dari akdemisi. Begitu jg dari pengamat bola senior, katakanlah Bung Towel. Orang seperti ini penulis mengakui bahwa Bung Towel memang jago dlm menganalisi sepak bola. Begitu jg dgn panditfootball di detik dot com.
Atau lebih anyar lagi mengundang penggila bola di kompasiana ini seperti yg diusulkan Bung Djarwo Papua "nangkring bersama dgn PSSI" di kompasiana.

Kembali ke pembahasan, menurut penulis;
1- Apakah ini mungkin jg Tuhan sepertinya memberi sinyal kpd kita bahwasanya federasi yg sedang dikelola oleh manusia2 yg mengaku lebih paham ttg sepakbola ini tidak redha lagi......??
2- Atau, apakah Tuhan sedang memperingatkan kita bahwasanya perlu pembenahan besar-besaran alias Revolusi total terhadap institusi sepak bola negara ini....??
3- Ataukah, Tuhan benar2 tidak sudi lagi melihat kpd system liga kita yg terjegger di kolong langit ini....??
4- Atau barangkali, Tuhan menyuruh membuat PSSI "tandingan"........??
5- ........................(silahkan mengisinya bro-sist).
(wallahu 'alam)

Kalau betul2 merasa ber-Tuhan, nampaknya Federasi segera melakukan "tobat" dan permintaan maaf sebesar2nya kpd masyarakat Indonesia ini di media2 Nasional satu halaman penuh !!
Kalau betul2 merasa ingin merubah yg lebih baik, ingat "Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum apa bila mereka tidak mengubah apa2 yg ada didirinya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun