Mohon tunggu...
rudin
rudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tertarik pada seni dan sastra

sepertinya aku sudah tak ada waktu lagi.\r\ntapi untuk berubah aku belum terlambat.\r\nsemua terasa sangat menghimpit.\r\ndan harus bergerak bebas. (eksistensialisme)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiada Jarak Saling Menjauhkan

26 Mei 2020   22:16 Diperbarui: 26 Mei 2020   22:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia yang sakit, sedang mengetuk pintu
terbaring di ranjang dengan pilu air mata

Ia yang sakit, tiada henti meminta jalan pulang
menyuara langkah untuk kembali padamu

Aku tak tau, aku tak mampu
mengapa begitu sulit bagiku memahaminya
Berapa kali ku ketuk
pintu tiada pernah terkunci
Selebar itu kah jalan bagiku?

Wahai jiwa yang begitu dekat gapailah tanganku dan tunjukanlah ke jalannya yang paling rahasia
Karena aku satu dan kau dua dalam langkah
tiada lagi jarak saling menjauhkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun