Mohon tunggu...
Fri Yanti
Fri Yanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pengajar

suka hujan, kopi, sejarah, dan buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prinsip Hidup Kartini Masa Kini

21 April 2023   07:00 Diperbarui: 21 April 2023   07:02 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: freepik

Kedua, memiliki kecerdasan emosi. Kartini masa kini juga harus cerdas. Cerdas tidak melulu soal seberapa besar pengetahuan yang dimiliki. Atau seberapa tinggi pendidikan yang sudah dijalani.

Cerdas juga meliputi emosi. Bijak dalam menghadapi diri sendiri dan orang lain. IQ tinggi tidak akan ada  artinya bila seseorang tidak mampu memanajemen emosinya dengan baik.

Mengutip Goleman, seseorang dengan kecerdasan emosi yang tinggi akan mudah mengendalikan rasa marah dalam dirinya, tidak agresif, memikirkan akibat sebelum bertindak, dan berempati dengan orang lain. (Goleman : 1995, 58-59)

Para perempuan masa kini setidaknya harus memiliki emosi apalagi ketika perempuan berada pada  posisi sebagai ibu rumah tangga yang adalah pilar dari sebuah keluarga.

Dalam hal menghadapi kemajuan zaman, perempuan juga harus senantiasa cerdas. Saat teknologi semakin canggih dan arus informasi begitu melimpah, perempuan sebaiknya bijak mengelola informasi, tidak tersulut oleh isu-isu yang belum pasti, dan memberikan informasi yang tidak menyesatkan. 

Sekolah itu saja tidak dapatlah menyempurnakan pengajaran anak-anak, terutama ahli rumahpun wajiblah serta mendidiknya! Sekolah untuk memajukan pikiran, isi rumah untuk pendidikan budi pekerti!" ( Surat Kartini untuk Tuan Anton tertanggal 4 Oktober 1902, dikutip pada wikibook)

Ketiga, memilki kemandirian. Bukan berarti perempuan tidak membutuhkan orang lain di sekitarnya. Mandiri dalam hal ini berarti perempuan harus bisa berswadaya tanpa harus bergantung pada orang lain. 

Keempat, berani.  Meskipun  terpenjara oleh adat, namun itu tak menjadikan langkah seorang Kartini terhenti. Dengan keberanian yang dimilikinya, Kartini menyuarakan pendapat serta gagasannya melalui kegiatan surat-menyurat bersama teman-temannya di negeri Belanda.

Perempuan masa kini pun harus berani. Berani menyuarakan pendapat tanpa perlu takut dengan intimidasi orang-orang sekitarnya. Kartini mesti berani pula mengejar impian. Juga harus berani mencoba sesuatu yang baru dan mencari pengalaman.

Empat hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari apa yang harus dilakukan Kartini masa kini. Sebagaimana Kartini yang dulu memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan, maka Kartini yang sekarang harus bisa meneruskannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun