Mohon tunggu...
Fri Yanti
Fri Yanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pengajar

suka hujan, kopi, sejarah, dan buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lima Cara Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila

19 Maret 2023   14:00 Diperbarui: 19 Maret 2023   13:58 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merdeka Belajar. Sumber gambar : detik.com

Sebaiknya setiap sekolah mempunyai program semacam bakti sosial untuk mengajarkan pada  peserta didik cara berempati dengan sesama. Hal ini sejalan dengan profil Pelajar Pancasila yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.

Mengembangkan Karakter

Karakter dalam KBBI berarti sifat ,kejiwaan, akhlak atau budi perkerti yang membedakannya dari orang lain. Pembentukan karakter  seseorang berasal dari kebiasaan yang dipelajari dari keluarga ataupun lingkungan

Seseorang yang berkarakter baik akan mengusahakan hal-hal yang terbaik bagi dirinya dan berguna bagi agama, sesama, lingkungan,bangsa, dan negara. 

Sekolah harus mampu menggali potensi siswanya dan menjadi wadah bagi bakat-bakat mereka, seperti misalnya mengadakan pentas seni secara rutin, pertandingan olahraga, atau pameran lukisan dan foto karya siswa.  Kalau mereka tidak bisa berperastasi dalam bidang akademik, setidaknya mereka bisa berprestasi dalam bidang lainnya.

Meningkatkan Iman

Pada zaman sekarang ini, keimanan mudah sekali terkikis oleh hal-hal yang menyesatkan. Untuk itulah, sekolah berperan penting untuk meningkatkan iman para siswa agar tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyesatkan.

Mengembangkan Cinta Tanah Air Melalui Sejarah

Kalau dulu westernisasi melanda Asia, kini Korean Wave melanda dunia baik dari  musik, hiburan, kuliner, hingga budaya. 

Tidak masalah sih mempelajari budaya negara lain. Untuk menambah wawasan bolehlah, tetapi hal ini juga harus dibarengi dengan kecintaan kita pada budaya sendiri. Sejarah sendiri.

Nyatanya, banyak konten-konten sekarang yang justru  lebih banyak membahas sejarah negara lain daripada membahas sejarah negara sendiri. Misalnya, membahas raja-raja yang pernah memerintah di sebuah negara. Penjelasannya sangat rinci dan mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun