Mohon tunggu...
frisilia utami
frisilia utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas negeri Yogyakarta

Hallo, aku Frisilia Utami, seorang gadis biasa yang punya ketertarikan yang besar terhadap dunia tulis menulis. Bagiku menulis adalah cara ku mengekspresikan banyak hal terkait dunia yang begitu luas di dalam pikiranku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suka Duka Cerita Lebaran Mahasiswa Rantauan di Yogyakarta

3 Mei 2024   10:21 Diperbarui: 3 Mei 2024   11:21 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Di kota Yogyakarta misalnya yang merupakan kota para pelajar dimana banyak sekali para pendatang yang tengah menempuh pendidikan ataupun bekerja disini. Terpantau satu minggu sebelum lebaran banyak mahasiswa pendatang yang sibuk memesan tiket atau bahkan ada yang sudah mudik duluan.

Beberapa pemudik dengan tujuan kota-kota atau propinsi yang jarak tempuhnya lumayan jauh seperti Aceh, Pontianak, Padang, Palembang, Manado dan Pekanbaru lebih memilih menggunakan transportasi udara sebab mempertimbangkan efisiensi waktu meskipun biayanya jelas lebih mahal dibandingkan dengan jenis transportasi lain. 

Hal ini dikarenakan mereka hanya mempunyai jatah libur selama kurang lebih dua minggu sehingga apabila mereka menggunakan jenis transportasi laut dan darat maka waktu liburnya hanya akan habis diperjalanan.


Pada kesempatan kali ini,  cerita keseruan mudik lebaran dikisahkan oleh seorang mahasiswi cantik UGM yang berasal dari kota pempek, Palembang. Cindy begitu dia sering disapa oleh teman-temanya menuturkan bahwa dia begitu antusias untuk pulang kampung lebaran kali ini. Saat saya temui di salah satu tempat makan khusus anak-anak muda dan mahasiswa dekat kampusnya, Cindy berbagi informasi mengenai biaya yang harus dia keluarkan untuk bisa merayakan lebaran di kampung halamannya. " Memang lumayan mahal sih dari biasanya. Tiketnya 1,5 lebih, biasanya cuman 1,3 juta.  Tapi ngak apa-apa deh sesekali, apalagi buat bisa kumpul lebaran sama keluarga menurut aku worthed sih." Lebih lanjut Cindy menambakan "aku udah kangen banget sama keluarga di rumah, keknya udah homesick gitu soalnya udah lama juga ngak pulang kampung. Terakhir lebaran tahun lalu. Apalagi nih, temen-temen yang lain udah pada pulang semua.


Berbeda orang, berbeda pula kisah dan pengalamannya dalam menyambut hari raya lebaran kali ini. Cerita yang tak kalah menariknya juga dituturkan oleh dua mahasiswa salah satu PTS terkenal di Yogyakarta yakni Bima dan Maja. " Kami memang berencana mudik pada tanggal 7 April 2024 dengan tujuan yaitu salah satu kota kecil nun jauh di Sumatera Selatan"  tukas keduanya. Lebih lanjut Maja menambakan "tapi kali ini kami sengaja memilih pulang kampung  dengan menggunakan transportasi darat  yakni Bus wisata. Yaaa, selain karena harga tiket busnya yang lebih murah yakni sebesar 720 ribu (pre-order) kami bisa mudiknya ramai-ramai bersama banyak teman dari satu daerah. Perjalanan yang ditempuh memang lama, tapi kalau sudah berkumpul sama teman-teman satu daerah bisa ngobrol, bercengkrama dengan suka cita jadi rasa capai akibat perjalanan jauh tidak terlalu terasa".


Di lain cerita, mahasiswa UNY yang berasal dari purwokerto sebut saja Annisa tersenyum riang ketika berkisah tentang rencana mudiknya. " Aku sengaja pulkam nya  tiga hari sebelum lebaran sebab aku pulangnya ke Purwokerto, ngak terlalu jauhlah dari Yogya. Selain itu aku emang niatnya mau ngabisin waktu seneng-seneng dulu sama teman-teman sembari merampungkan tugas kuliah yang belum selesai, tapi ini aku ngak sabar loh mau cepet-cepet kumpul sama keluarga".



 Sementara itu, adapula beberapa mahasiswa rantauan di Yogyakarta yang memilih untuk tidak mudik pada lebaran kali ini misalnya Rieke. Tak sengaja bertemu dengan penulis di salah satu masjid di wilayah priwulung condongcatur saat antri mengambil takjil gratis, Rieke, mahasiswi tahun pertama di STMM Yogyakarta ini dengan malu-malu menjawab pertanyaan yang saya ajukan terkait rencana mudik pada lebaran kali ini. " Aku ngak pulang kampung tahun ini kak soalnya libur semester kemarin aku udah pulang. Pengen berhemat aja kak soalnya harga tiketnya juga mahal". Dengan suara yang sedikit sendu berikut ekpresi polosnya, Rieke menambahkan " Pas hari lebaran, paling aku pergi jalan-jalan dan mengeksplore tempat wisata murah meriah di Yogyakarta kak supaya ngak terlalu sedih, ya cari sendiri hiburan lah biar ngak kerasa sepinya".

 Karena penulis sendiri memutuskan untuk tidak pulang kampung pada libur lebaran kali ini, sepertinya ide jalan-jalan dan mengeksplore tempat wisata murah meriah di Yogya yang dikemukakan oleh Rieke turut memantik dan mengetuk hati penulis. Iya barangkali tidak ada salahnya bila ide tersebut masuk list plan yang ingin dan akan penulis coba nanti.

Nyatanya semarak menjalani hari-hari penuh barokah di bulan puasa yang ditutup dengan kehangatan dan keseruan lebaran memang selalu membawa berbagai kisah unik dari masyarakat terutama bagi mereka yang berada di perantauan.  Ada kisah sedih yang mengharukan, adapula kisah senang. Namun semuanya akan menjadi kenangan indah yang tak terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun