Mohon tunggu...
Friany Vidya
Friany Vidya Mohon Tunggu... Freelancer - Halo!

a home-maker

Selanjutnya

Tutup

Film

"Parasite", Pergulatan Kelas Bawah Melawan Sesama

24 Januari 2020   11:27 Diperbarui: 24 Januari 2020   12:35 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez


Pagelaran festival penghargaan film Cannes yang ke-72 pada tahun 2019, membawa berita menghebohkan. Sebuah film berjudul Parasite besutan sutradara Korea Selatan, Bong Joon-Ho menyabet penghargaan Palme D'or. Film dengan seluruh kastingnya asli Korea Selatan dan berbahasa Korea berhasil menyingkirkan 17 judul film lainnya dari berbagai belahan dunia. 

Parasite menjadi film Korea Selatan pertama yang membawa pulang piala Palme D'or. Pencapaian ini tidak akan bisa dicapai tanpa kejeniusan dan tangan dingin sutradara sekaligus penulisnya, Bong Joon-Ho. Siapakah Bong Joon-Ho?

Ia terlahir dari keluarga cendekiawan. Ayahnya merupakan seorang desainer grafis dan kakeknya adalah penulis yang cukup terkenal. Kakak laki-lakinya bekerja sebagai dosen Sastra Inggris di Universitas Nasional Seoul dan kakak perempuannya adalah seorang desainer fashion. 

Meski mencintai film, orang tua Bong tidak merestui dirinya untuk mengambil jurusan film. Ia akhirnya mengambil jurusan sosiologi di Universitas Yonsei. Karya Bong pertama kali mengambil perhatian dunia setelah film ke-4 arahannya, Memories of Murder rilis. 

Ia kembali mendapat pujian untuk film-film selanjutnya, The Host dan Snowpiercer. Parasite adalah film keduanya yang bersaing di ajang bergengsi Festival Film Cannes. Okja, film Bong yang ikut dibintangi Tilda Swinton, Steven Yeun, dan Jake Gyllenhal mendapat standing ovation pada tahun 2017.

Parasite bercerita mengenai keluarga Kim Ki-woo. ia  adalah anak pertama dari pasangan Kim Ki-taek dan Kim Chung-sook. Ki-woo dan adik perempuannya Kim Ki-jeong sama-sama telah lulus SMA dan telah terlalu sering gagal dalam ujian masuk universitas. Ayah ibunya baru saja keluar dari pekerjaannya. 

Mereka berempat tinggal di sebuah rumah semi-basement, di mana setengahnya bangunannya tertanam di bawah permukaan tanah. Sehari-hari mereka menumpang wifi tetangga dan melipat kotak pizza untuk bertahan hidup. Suatu hari seorang kawan lama Ki-woo mampir dan membawa oleh-oleh hiasan batu apung. 

Ia menawari Ki-woo untuk menggantikannya memberi les privat bahasa inggris untuk anak perempuan keluarga Park. Berbekal ijazah palsu hasil editan Ki-jeong, Ki-woo berhasil menjadi guru les bahasa inggris Park Da-hye sekaligus merekomendasikan Ki-jeong sebagai guru les seni rupa untuk adik Da-hye, Park Da-song. 

Dengan cerdik, Ki-jeong dan Ki-woo menyingkirkan supir lama keluarga Park untuk kemudian digantikan oleh Ki-taek. Tak lama, housekeeper keluarga park, Gook Moon-gwang, pun didepak dan posisinya digantikan oleh istri Ki-taek, Chung-sook. Keluarga Park sama sekali tidak mengetahui bahwa keempat orang yang baru saja masuk ke dalam rumah mereka berhubungan satu sama lain.

Drama dimulai ketika keluarga Park pergi meninggalkan rumah untuk kemping. Keluarga Kim kembali ke rumah Park dan menikmati fasilitasnya seperti rumah milik sendiri. Hari menjelang malam dan hujan turun dengan derasnya, keluarga Kim dikagetkan dengan bunyi bel di pintu depan. Wajah Moon-gwang yang muncul di interkom. 

Ia berkata bahwa ada barangnya yang tertinggal di basement. Chung-sook mempersilakan ia masuk. Ternyata rumah keluarga Park memiliki bunker di bawah tanah yang selama ini ditinggali oleh suami Moon-gwang, Geun-sae. Rahasia keluarga Kim terkuak. Keluarga Kim dan keluarga Moon-gwang saling mengancam untuk mempertahankan posisinya.

Film-film Bong terkenal sarat dengan isu sosial. Tak luput juga film Parasite ini. Film ini mengangkat ketimpangan kelas di Korea Selatan. Bong menggambarkan betapa sulitnya bagi kelas bawah untuk mendapatkan hidup nyaman sampai mereka harus memutar otak hanya untuk menjadi parasit di rumah orang lain. 

Jika anda kira keluarga Kim adalah keluarga dari kelas terbawah, tunggu sampai paruh ketiga dari film ini. Keluarga Moon-gwang yang tinggal di rumah yang sepenuhnya bawah tanah, menyimbolkan bahwa masih ada kelompok yang kurang beruntung dibanding keluarga Kim. Pergulatan keluarga Kim dengan keluarga Moon-gwang mengisyaratkan bahwa perjuangan kelas hanyalah terjadi di kelas bawah. 

Kelas atas seperti keluarga Park tidak akan pernah terpengaruh oleh pergulatan kelas bawah. Dan pergulatan-pergulatan itu tidak akan memenangkan siapapun, karena mereka akan tetap berada di bawah bayang-bayang kelas atas. Rumah menjadi salah satu penanda dalam film ini. Keluarga Park dengan rumah megahnya yang terletak di komplek elit mengisyaratkan kelas atas. 

Rumah keluarga Kim yang semi bawah tanah memberi identitas kepada keluarga Kim sebagai keluarga menengah ke bawah yang tidak beruntung-beruntung amat namun juga tidak mencukupi. Dan ada keluarga Moon-gwang yang betulan hidup di bawah tanah dan tidak terdaftar di manapun.

Hal yang sama bukan tidak mungkin dapat terjadi di Indonesia. Harga tanah semakin melambung sedangkan persediaannya terbatas. Generasi muda terancam tidak kebagian tanah dan rumah untuk tinggal. Tidak perlu khawatir karena Kawan Cerdas mengadakan undian WOW dengan hadiah utama rumah serta ribuan hadiah lainnya. Cukup kumpulkan SmartPoin yang bisa didapatkan dengan melakukan pembelian paket internet apapun di aplikasi MySmartfren, atau melakukan panggilan telepon dan SMS. SmartPoin inilah yang bisa ditukarkan menjadi kupon undian di aplikasi MySmartfren. 100 SmartPoin bisa ditukarkan dengan 1 kupon undian. Akumulasikan kuponmu sebanyak-banyaknya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun