Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupinta Sepeda pada Ayah dan Ibu

24 Maret 2019   20:01 Diperbarui: 24 Maret 2019   20:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu, kalau duit pipihan keringat ayah masih tersisa, kupinta sepeser beli sepeda. Aku pingin punya sepeda, biar saraf-saraf merasa hangat. Yang saya tahu hanya itu, yakni semkain bergerak semakin seimbang.

Ayah, relakan sepeser duit dari sebelah kananku, dan ibu menerimanya dari sebelah kiriku, sehingga aku ada dalam rangkulan pemberian menuju arah dengan gerak-gerik idaman hatimu berdua.

Akan kukenang dalam gerak kaki kaki kananku, namamu, ayah. Ibu akan kukenang dalam ayunan telapak kaki kiriku.

Aku akhirnya bangga, sepeda pemberian ayah dan ibu menuai folisofi, semakin bergerak semakin seimbang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun