Ibu, kalau duit pipihan keringat ayah masih tersisa, kupinta sepeser beli sepeda. Aku pingin punya sepeda, biar saraf-saraf merasa hangat. Yang saya tahu hanya itu, yakni semkain bergerak semakin seimbang.
Ayah, relakan sepeser duit dari sebelah kananku, dan ibu menerimanya dari sebelah kiriku, sehingga aku ada dalam rangkulan pemberian menuju arah dengan gerak-gerik idaman hatimu berdua.
Akan kukenang dalam gerak kaki kaki kananku, namamu, ayah. Ibu akan kukenang dalam ayunan telapak kaki kiriku.
Aku akhirnya bangga, sepeda pemberian ayah dan ibu menuai folisofi, semakin bergerak semakin seimbang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!