Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rohingya, Jangan Bantai Kami

10 November 2017   20:05 Diperbarui: 11 November 2017   01:58 2487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Tampak Frater Fendy, Fr. Tomy, Fr. Eto, Fr. Rigen, sedang bermain musik ansambel. Lekukan jari yang lentur di atas senar-senar gitar mendengungkan nada-nada yang indah.

Fratres tingkat satu STSM, mereka luar biasa. Banyak kreasi mereka ekspresikan dengan tepat sehingga makin menarik perhatian dari para Frater. 

Seluruh kreasi yang mereka tampilkan malam ini demi mengindahkan tema yang telah mereka pilih yakni Rohingya : Jangan Bantai kami. 

Tema ini menarik dan lebih menarik lagi ramuan acara dan drama yang mereka tampilkan sungguh mengantar para Frater untuk turut merasakan dan tergerak hati dengan setiap sesama yang menderita dan ditindas.

Seruan Rohingya: Jangan bantah kami merupakan sebuah seruan berasal dari teriakan terdalam hati nurani. Seruan ini pun membeberkan sejumlah tragedi kemanusiaan. Betapa kejamnya manusia, melukai kodratnya sendiri dengan menindas dan membunuh sesamanya. 

Adakah mereka tahu bahwa rerintihan ini adalah tangisan suara mulia ciptaan yang segera menuntut adanya pembalasan? Mari kita bermenung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun