Mohon tunggu...
Frengky Imanuel Hermanus
Frengky Imanuel Hermanus Mohon Tunggu... Dokter - Medical Doctor

Medical Doctor

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Infeksi Covid-19 pada Ibu Hamil

28 September 2021   15:35 Diperbarui: 28 September 2021   15:38 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Ibu hamil (Sumber: Istockphoto/Marina Demidiuk, CNN Indonesia)

Kehamilan merupakan kondisi yang meningkatkan risiko kesakitan dan kematian yang tinggi bila terpapar virus Corona. Hal ini dikarenakan ibu hamil memiliki sistem imunitas yang rendah.

Kenali gejalanya!

Gejala yang timbul pada Ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 secara umum sama dengan gejala yang ditimbulkan oleh pasien COVID-19 lainnya, yaitu mirip gejala Flu (Flu like syndrome) seperti demam, nyeri kepala, nyeri otot, batuk, pilek, mual, diare, hilang penciuman dan hilang perasa. Bila ibu hamil mengalami salah satu atau lebih dari gejala-gejala tersebut, ataupun ada riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi Positif Covid-19, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan Dokter sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti Rapid Antigen Covid-19 atau Pemeriksaan PCR.

Kapan ibu hamil dengan Covid-19 boleh menjalani Isolasi Mandiri?

Bila terkonfirmasi Positif Covid-19, selanjutnya dokter akan menentukan gejala pada Ibu hamil tersebut apakah termasuk dalam kelompok tanpa gejala, gejala ringan, sedang, berat ataupun kritis. 

Pada dasarnya, pasien dengan kondisi tanpa gejala ataupun gejala ringan dapat menjalani isolasi mandiri di rumah, dengan catatan kondisi rumah atau lingkungannya memenuhi syarat sebagai tempat isolasi mandiri. Sedangkan pasien dengan gejala sedang, berat maupun kritis disarankan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah sakit.

Lantas, apa yang perlu diperhatikan saat isolasi mandiri?

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat Ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 menjalani Isolasi mandiri:

  • Siapkan alat untuk memonitor tanda vital seperti alat pengukur tekanan darah dan nadi, alat pengukur suhu (termometer), dan alat pengukur saturasi oksigen (pulse oxymetry). Pantau perkembangan gejala dan tanda-tanda vital. Segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit bila suhu tubuh tinggi, kadar oksigen di bawah 95% atau ada perburukan gejala.
  • Konsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan berjemur dibawah sinar matahari pagi.
  • Siapkan obat-obatan dan multivitamin yang akan dikonsumsi sesuai anjuran dokter.
  • Hindari melakukan pekerjaan berat
  • Hindari hal-hal yang memicu stress pikiran
  • Pantau perkembangan janin secara mandiri dengan menghitung gerak janin. Segera konsultasi dengan dokter apabila didapatkan gerakan janin berkurang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun